Diketahui bahwa pada bulan Juli Microsoft memangkas karyawan di seluruh tim dan wilayah, memasuki tahun fiskal baru.
Perusahaan raksasa perangkat lunak yang berbasis di di Washington tersebut menolak untuk menguraikan posisi yang telah dihilangkan, jumlah atau lokasi tenaga kerja yang terdampak, dikutip dari Reuters, Minggu, 19 Juli 2020.
Tak hanya itu saja bahkan Business Insider sebelumnya juga melaporkan bahwa Microsoft memangkas kurang dari 1.000 karyawan di seluruh bisnisnya pekan ini.
Baca Juga: Mi Band 4C Resmi Dirilis, Dibanderol dengan Harga Murah
Bahkan Microsoft juga memangkas posisi di portal berita online MSN.com, karena bergeser menggunakan algoritma bertenaga kecerdasan buatan (AI), menurut laporan tersebut, yang menambahkan bahwa posisi di divisi cloud Microsoft Azure juga dipangkas.
Diketahui juga bahwa pada akhir bulan lalu Microsoft mengatakan akan menutup toko ritelnya dan mengambil biaya penurunan nilai aset sebelum pajak sebesar US$ 450 juta di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Tak sampai di situ saja bahkan Juru bicara Microsoft mengatakan hal biasa bagi perusahaan untuk mengevaluasi kembali bisnisnya ketika memasuki tahun fiskal baru.
Baca Juga: Hari Terakhir! Cara Daftar Free Fire Advance Server Gelombang Kedua
Namun hal ini bukan pertama kalinya bahkan di ketahui juga bahwa pada 2017, Microsoft memangkas ribuan karyawan dalam waktu bersamaan, saat perusahaan tersebut melakukan reorganisasi yang berdampak pada tim penjualan dan pemasarannya.
Bahkan pada skhir April, hasil kuartal ketiga Microsoft mengalahkan penjualan Wall Street dan ekspektasi laba, didukung oleh permintaan tajam untuk platform konferensi video Teams dan layanan game Xbox menyusul kebijakan bekerja dari rumah karena pandemi.
Sumber:Temo.co