Ini Penjelasan Pemerintah Kenapa Indonesia Masih Menggunakan Rapid Test

Ini Penjelasan Pemerintah Kenapa Indonesia Masih Menggunakan Rapid Test

Anisa Br Sitepu
2020-07-18 19:39:47
Ini Penjelasan Pemerintah Kenapa Indonesia Masih Menggunakan Rapid Test
Alasan Pemerintah Kenapa Indonesia Masih Menggunakan Rapid Test (Foto:Istimewa)

Sebelumnya Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik mendesak pemerintah untuk tidak lagi menggunakan rapid test. Karena dianggap tidak dapat memastikan seseorang terbebas dari virus Corona COVID-19.

Menanggapi hal itu, Anggota tim komunikasi publik gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa rapid test masih dibutuhkan, tetapi tidak untuk kebutuhan diagnostik. Hal itu juga mengikuti pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Baca Juga: Viral, Foto Jenazah Pasien Corona Terbungkus Plastik, Diperlakukan sesuai Protokol Kesehatan

"Seperti dijelaskan di dalam pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 revisi kelima oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa penggunaan rapid test tidak digunakan untuk kepentingan diagnostik," jelas dr Reisa dalam siaran pers BNPB Sabtu, 18 Juli 2020.

Dokter Reisa juga mengatakan bahwa rapid test digunakan untuk melakukan skrining pada populasi tertentu.  

Bahkan, dengan menggunakan rapid test juga bisa memperkuat pelacakan kontak erat, khususnya pada kelompok-kelompok yang memiliki risiko tinggi.  

"Pada kondisi dengan keterbatasan RT PCR atau tes dengan sampel swab, rapid test dapat digunakan untuk penapisan atau screening pada populasi tertentu yang dianggap berisiko tinggi dan pada situasi khusus seperti pada pelaku perjalanan serta untuk menguatkan pelacakan kontak erat daripada kelompok-kelompok berisiko," jelas dr Reisa.

Dokter Reisa menambahkan, WHO juga merekomendasikan penggunaan penelitian epidemuologi atau penelitian lainnya yang behubungan dengan pengendalian virus Corona. 

Baca Juga: CEO Ojek Online, Fahmi Saleh Ditemukan Tewas di New York

"WHO pun merekomendasikan penggunaan rapid test hanya untuk penggunaan penelitian epidemiologi atau penelitian lainnya yang berhubungan dengan pengendalian virus Corona ini. Penggunaan rapid test mengikuti perkembangan teknologi terkini dan rekomendasi dari WHO," lanjutnya.

Kabar baiknya, Reisa mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah bisa membuat rapid test sendiri.  

Sumber: detik.com, kumparan


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30