Sebelumnya ramai kabar beredar bahwa Lionel Messi akan meninggalkan Barcelona pada akhir musim nanti. Alasan itu mencuat diduga sebab Messi sudah tidak merasa nyaman dan frustasi di Barca. Rekan satu tim Messi di Barca pun angkat bicara soal hal yang membuat pemain andalan Barca tersebut frustasi.
Belum lama ini sang megabintan asal sepakbola Argentina tersebut pun menunjukan kemarahannya usai kalah 1-2 dari tim semenjana, Osasuna, kemarin. Sementara Barca menelan kekalahan Messi justru harus melihat tim bebbuyutannya Real Mardrid mengangkat trofi La Liga Musim ini.
Baca juga: Top Skor Liga Spanyol: Benzema Cetak 21 Gol, Tertinggal 2 Gol dari Messi
Usai pertandingan, dalam sesi wawancara Messi mengungkapkan bahawa timnya terlalu lemah. Messi bahkan menyebutkan bahwa dirinya pesimis timnya bisa tampil menjanjikan di Liga Chamions dengan skuad yang ada saat ini. Dirinya merasa tidak yakin bisa menumbangkan Napoli saat kedua tim bersua di leg II babak 16 besar Liga Champions pada Agustus mendatang.
Sahabat satu tim, Dani Alves lantas mengutarakan isi hati sang megabintang Argentina tersebut. Alves menyebut bahwa Messi adalah sosok yang ambisius dan ingin selalu menang. Alves lantas menyebut bahwa wajar jika messi merasa marah jika timnya menelah kekalahan.
"Leo adalah seorang pemenang alami. Dia tidak suka kalah. Ketika timnya kalah wajar kalau dia kemudian marah, dia kan selalu ingin menang. Seperti aku. Kami selalu ingin menang," terang Alves kepada Radio Catalunya, yang dikutip SPORT.
Baca juga: Barcelona Ucapkan Selamat ke Real Madrid, Ini Komentar Fans Barca
"Dia sudah melakukan apa yang sedang dia lakukan sekarang untuk waktu yang lama. Itulah mengapa dia mengatakan apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil karena dia tahu. Dia sudah menghabiskan bertahun-tahun di Barca, mengalami banyak hal, dan dia tahu persis apa yang timnya butuhkan untuk menang," sambung pemain yang kini memperkuat Sao Paulo itu.
"Dia melihat, apa yang kurasakan, dan itu adalah kurangnya bantuan. Aku akan selalu bilang bahwa Messi adalah hidangan utamanya dan kami dulu merupakan bahan-bahan yang sempurna untuk sebuah sajian. Sekarang aku merasakan bahwa dia melakukan segalanya sendirian, terus-terusan, dan kita harus ingat bahwa dia itu cuma manusia biasa."
Sumber: detikcom