Ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman tak setuju apabila bioskop akan beroperasi pada 29 Juli mendatang.
Ia mengatakan solusi penyedot udara atau exhaust fan tak mencegah penularan virus corona Covid-19 di ruang tertutup.
Hal tersebut ia katakan setelah Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mewacanakan penyedot udara atau exhaust fan di bioskop karena potensi penularan Covid-19 melalui udara atau airbone.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Resmi Hapuskan Surat Izin Keluar Masuk Jakarta
" Menurut saya bioskop tunda dulu sampai kita bisa mengendalikan transmisi di masyarakatnya. Karena antara status penularan di masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap keamanan bioskop," kata Dicky dilansir dari CNN, Rabu 15 Juli 2020.
Dicky menjelaskan sirkulasi udara yang baik harusnya mempercepat sirkulasi udara dalam ruangan dengan cara menghisap udara di dalam ruang sekaligus dalam jumlah besar untuk dibuang ke luar.
Pada saat yang bersamaan, mesin ini akan menarik udara segar dari luar dan memasoknya ke dalam ruangan. Oleh karena itu ia mengatakan penggunaan penyedot udara tak bisa mencegah penularan Covid-19 di ruangan tertutup seperti di bioskop.
Dicky mengatakan pengelola gedung juga harus menjaga suhu dan kelembapan yang sesuai agar virus Covid-19 tak menjangkit individu.
Baca Juga: BPS Sebut DKI, Jabar dan Banten Paling Banyak Sumbang Orang Miskin Baru
"Yang harus dilakukan di tiap ruangan tertutup baik gedung, kantor atau bioskop Dan mall adalah sirkulasi udara dari luar ke dalam Dan sebaliknya secara teratur terus menerus," kata Dicky.
Dicky menyarankan pemerintah harus berhati-hati memutuskan pembukaan suatu kegiatan atau aktivitas karena Covid-19 adalah penyakit baru yang masih belum banyak diketahui.
Sumber: CNN