Di jalur Pantura Banyuwangi–Situbondo, Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah batu bernama Watu Dodol dengan ketinggian 10 meter. Menurut pernyataan masyarakat setempat, Batu yang berada di pinggir jalan Pantura ini memiliki unsur magis di dalamnya.
Konon dulu batu ini pernah dicoba untuk dipindahkan dengan berbagai alat berat, ditarik menggunakan kapal, dan juga juga di angkat menggunakan helikopter. Namun Batu tersebut tak sedikit pun bergeser dari tempat asal nya, dan masih tetap kokoh hingga sekarang. Ada juga yang mengatakan bahwa batu ini merupakan sebuah pintu ghaib untuk menuju istana di pantai selatan.
Baca Juga:
Belalang Goreng Khas Kwanyar di Madura ini Dapat Meningkatkan Vitalitas Pria, Begini Pengakuan Warga
Gua Lebar di Madura, Gua Memiliki Mitos Cocok Tujuan Berwisata
Merinding! 3 Gunung di Indonesia Ini Dikenal Paling Angker
Gandrung merupakan sebuah tarian adat masyarakat Banyuwangi. Di area wisata Watu Dodol ini terdapat sebuah patung gandrung yang dibangun diatas sebuah pos di tepi pantai. Patung ini merupakan sebuah icon Kota Banyuwangi.
Dan ketika kamu menjumpai patung tersebut, berarti kamu sudah berada di kawasan wisata Watu Dodol. Menurut beberapa kabar yang beredar di Banyuwangi, Patung Gandrung tersebut dapat menari dan bergerak dengan sendirinya. Kesaksian tersebut pernah di alami oleh warga setempat, dimana posisi badan dan tangan terkadang berubah ubah. Dan berubah nya posisi tersebut sama persis dengan pola tarian Gandrung.
Ada lagi sebuah fenomena yang aneh tapi nyata yang dapat kamu jumpai ketika berkunjung ke wisata ini, yaitu Sumber Air Tawar. Ketika sedang dalam keadaan pasang, air laut bisa masuk ke Sumber Air itu. Nah anehnya, air laut yang masuk ke sumber ini rasanya tidak lah asin, melainkan tetap tawar.
Air yang berasal dari sumber tersebut konon katanya dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Nah oleh penduduk setempat, sumber air ini pun diberi pembatas layak nya sebuah sumur. Siapapun yang ingin mengambil air nya dapat menggunakan sebuah timba yang telah disediakan oleh warga.
Kabar mengenai Sumber Air Tawar ini tidak hanya diketahui oleh masyarakat Banyuwangi saja, melainkan tersebar di berbagai daerah. Bahkan, masyarakat Bali selalu mengunjungi tempat ini saat menjelang hari suci seperti Waisak.
Baca Juga:
Seram! Kisah Mistis Dibalik Kucing Hitam Ditengah Masyarakat
Dan juga tidak sedikit para sopir yang melintas di jalur Pantura Banyuwang – Situbondo menyempatkan mampir ke sumber air ini untuk memberikan berbagai macam sesajen seperti Kembang, Uang, dan Buah buahan.