Banjir Bandang di Luwu Utara, Listrik Mati-Jaringan Telekomunikasi Sulit hingga Rumah Dinas Bupati Terendam

Banjir Bandang di Luwu Utara, Listrik Mati-Jaringan Telekomunikasi Sulit hingga Rumah Dinas Bupati Terendam

Ahmad
2020-07-14 13:31:25
Banjir Bandang di Luwu Utara, Listrik Mati-Jaringan Telekomunikasi Sulit hingga Rumah Dinas Bupati Terendam
Foto: Istimewa

Banjir bandang menghantam wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir bandang ini menyebabkan aliran listrik mati dan jalur komunikasi yang sulit ditembus.

"Masalahnya di lapangan adalah listrik padam. Handphone anak-anak lowbat dan kita sangat kewalahan mengontak. Apalagi jaringan (telekomunikasi) sangat jelek," kata Kepala Markas PMI Sulsel, Syarif, Selasa 14 Juli 2020.

"Informasi yang masuk ke kami dilaporkan 11 orang hilang dan 5 orang ditemukan tewas. Tapi hingga saat ini belum ada update lagi dari lokasi," terangnya.

Baca Juga: Banjir Sungai Masamba, Sosok Mayat Laki-laki Ditemukan Warga

Terpisah, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama tim dari Pemprov Sulsel berangkat menuju Kabupaten Luwu Utara untuk meninjau lokasi banjir bandang dan sekaligus mengantarkan bantuan logistik bagi warga korban banjir. Sudirman juga telah berkoordinasi dengan aparat setempat terkait proses evakuasi korban banjir yang melanda beberapa kecamatan di Luwu Utara.

"Saat ini saya beserta tim masih dalam perjalanan bergerak menuju Luwu Utara, sudah ada laporan sementara terkait korban yang telah dievakuasi dan yang masih ada dicari dalam peristiwa banjir bandang," ujar Sudirman.

Menanggapi itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengungkap detik-detik jelang banjir bandang menerjang wilayahnya. Indah mengungkapkan, sesaat sebelum kejadian curah hujan di wilayahnya cukup tinggi.

Banjir bandang mulai menerjang sedikitnya 6 kecamatan di Luwu Utara sejak Senin 13 Juli 2020 malam tadi. Indah menerima laporan pertama kali soal terjadinya banjir bandang dari wilayah hulu Sungai Masamba.

"Kalau di Kota Masamba itu mulai sekitar pukul 19.30 Wita saya dapat telepon dari daerah hulu (ada banjir bandang), begitu keluar saya baru dekat masjid di belakang Rujab Bupati itu air sudah datang," ujar Indah.

Banjir bandang yang terjadi turut membawa material lumpur, pohon, hingga kayu. Akibatnya, jalan nasional hingga fasilitas umum lainnya turut terendam lumpur.

Baca Juga: Kisah Misteri Batu Keramat di Dayeuhluhur yang Jika Diangkat Ringan Keinginannya Bisa Terkabul

"Jadi cepat sekali memang kejadiannya. Itu air membawa material, terutama lumpur yang paling banyak, kayu juga cukup banyak ada pohon juga," katanya.

"Karena curah hujan tinggi terus, kelihatannya (membuat daerah hulu longsor). Saya belum bisa menyimpulkan, tetapi kemungkinan besar ini terjadi longsoran besar di wilayah hulu. Nah kemarin malam sempat agak tinggi hujannya," jelasnya.

Rumah jabatan bupati yang ditinggali Indah juga ikut terendam banjir dan tertutup lumpur.


"Rumah jabatan Bupati karena memang di pinggir dan dekat dengan jembatan, terus agak rendah juga, itu kena semua, baik rumah jabatan bupati, wakil, itu semua kena," ucapnya.


Hingga saat ini, Indah sudah menerima laporan 11 warganya meninggal dunia sementara sejumlah warga lainnya masih dalam pencarian.


"Sampai saat ini kita belum bisa sampaikan berapa total warga hilang, karena teman-teman ini masih keliling mendata, tadi ada yang sampaikan ada 10, ada yang sampaikan ada 7, jadi masih masing-masing keluarga saja yang melaporkan, kita belum bisa dapat data yang valid berapa total warga yang hilang. Kalau yang meninggal sementara ini laporan masuk sudah ada 11 orang," jelasnya.


Sumber: Detik.com. Tribun


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30