Kuyang, sosok yang kerap digambarkan berupa kepala terbang dengan isi perut terburai menggantung di leher tanpa badan, menjadi buah bibir warganet Warga Desa Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Warga heboh setelah melihat penampakan cahaya misterius berwarna biru kehijauan yang mengeluarkan percikan layaknya kembang api, yang diduga hantu kuyang. Cahaya itu berhenti di sebuah pohon belakang gedung walet di desa tersebut.
Sejumlah warga menduga cahaya itu komet atau bintang jatuh. Namun, berbagai spekulasi bermunculan mengenai penampakan cahaya itu. Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan kemunculan makhluk gaib, kuyang. Kejadian itu viral di media sosial (medsos).
Menurut masyarakat, cahaya misterius itu melintas dari seberang, kemudian berbelok menuju belakang gedung walet dan berhenti di sebuah pohon yang tinggi di belakang gedung tersebut. Menurut masyarakat di lokasi itu ada kuburan pribadi.
Baca Juga : Menyeramkan! Ternyata Seperti Ini Wujud Hantu Kuyang Penghisap Darah Bayi
Baca Juga : Kisah Misteri Sepasang Buaya Putih yang Sering Menampakkan Diri di Sungai Mahakam
Baca Juga : Bikin Merinding! Kisah Misteri Sungai Mahakam di Kalimantan yang Dihuni Sosok Ular Naga
Setelah berhenti di sebuah pohon belakang gedung walet, cahaya itu masih menyala. Warga yang duduk di depan rumah menyaksikannya. Mereka mengaku ikut keluar rumah. Termasuk murid pengajiannya yang jumlahnya sekitar 70 orang, ikut berhamburan keluar rumah. Mereka ingin melihat penampakan cahaya misterius itu.
Sejumlah warga meyakini cahaya misterius itu merupakan kuyang alias makhluk gaib. Apalagi tak jauh dari tempat kejadian ada ibu-ibu yang memang mau melahirkan. Kuyang diyakini sebagai makhluk yang terbang dan mencari darah bayi atau darah wanita setelah melahirkan.
Lebih lanjut warga mencari penampakan cahaya misterius itu di sekitar pohon area kuburan. Ada warga yang menyebut cahaya itu berhenti dan singgah di lokasi tersebut. Pencarian sosok misterius itu tidak membuahkan hasil, dan Warga lainnya memilih pulang.