Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO memprotes keputusan pemerintah Turki yang merubah fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. UNISCO protes sebab tidak ada diskusi sebelumnya yang dilakukan oleh pemerintah Turki dengan pihak UNISCO.
Hal tersebut dirasa niscaya dilakuakn oleh UNISCO sebab Hagia Sophia sebelumnya terncantum sebagai situs warisan dunia di UNISCO. Dengan status tersebut Hagia Sophia yang bersifat universal untuk semua peradaban.
Baca juga: Mengintip Keindahan Situ Cipanten di Majalengka, Danau Cantik Dapat Berubah Warna
UNISCO sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Turki yang telah merubah Hagia Sophia yang sebelumnya merupakan museum menjadi masjid. UNISCO meniali Hagia Sophia sebagai museum adalah wujud persentuhan budaya dan peradaban antara Asia dan Eropa yang patut dijaga.
"Hagia Sophia adalah maha karya arsitektur dan kesaksian unik untuk interaksi antara Eropa dan Asia selama berabad-abad. Statusnya sebagai museum mencerminkan sifat universal warisannya dan menjadikannya simbol yang kuat untuk didiskusikan," kata Dirjen UNESCO, Audrey Azolay.
Protes UNISCO beralasan pada nilai universal Hagia Sophia sebagai museum. Dimana dengan hal tersebut Hagia Sophia menjadi tempat yang umum dan terbuka untuk semua peradaban.
Baca juga: KPK Ancam Hukuman Mati Mereka yang Korupsi Dana Covid-19
Atas apa yang telah diputuskan pemeritah Turki, UNISCO mengajak untuk mendiskusikan hal tersebut. Upaya tersebut dilakukan UNISCO demi mencegah efek negatif dan merugikan pada universal warisan yang luar biasa di Hagia Sophia.
"Penting untuk menghindari tindakan implementasi apapun, tanpa diskusi sebelumnya dengan UNESCO, yang mempengaruhi akses fisik ke situs, struktur bangunan, properti yang dapat dipindahkan atau manajemen situs (Hagia Sophia)," kata Asisten Direktur UNESCO Umum untuk Budaya, Ernesto Ottone.
Sumber: detikCom