Kota Jember di Jawa Timur dikenal dengan pesona alam pegunungan yang menawan. Namun, di sisi lain, kota yang berhadapan langsung dengan Dataran Tinggi Ijen ini juga punya koleksi pantai yang sangat indah, salah satunya Pantai Papuma.
Dilihat dari lanskapnya, Pantai Papuma jelas jadi ikon kebanggaan warga Jember. Selain menawarkan birunya air laut, Pantai Papuma memiliki pasir putih lembu serta bukit karang yang menyerupai sebuah bangunan tua menghadap ke Selatan.
Dilihat dari lanskapnya, Pantai Papuma jelas jadi ikon kebanggaan warga Jember. Selain menawarkan birunya air laut, Pantai Papuma memiliki pasir putih lembu serta bukit karang yang menyerupai sebuah bangunan tua menghadap ke Selatan.
Pesonanya makin lengkap dengan deburan ombak yang menghantam dinding karang. Buih-buih ombak terlihat sangat artistik dan mungkin sulit ditemukan pada pantai-pantai lainnya di Jawa Timur.
Tapi, percaya nggak percaya, banyak mitos misterius yang hadir di pantai yang berjarak 45 kilometer dari kota Jember. Mulai dari batu-batu karang misterius, sosok legenda masyarakat, Nyi Roro Kidul.
Baca Juga : Seram! Begini Kisah Mistis Tanjakan Selarong di Puncak Bogor yang Kerap Terjadi Kecelakaan
Baca Juga : Kisah Mitos Batu Minta Keturunan, Pemberi Jodoh dan Poligami di Ciamis, Minat?
Berikut inilah kami 5 mitos gaib seputar Pantai Papuma, Jember, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Ombak pantai selatan yang rutin memakan korban
Terletak di daerah pesisir Jawa Timur, Pantai Papuma merupakan bagian dari rangkaian pantai selatan Jawa. Sama seperti pantai selatan di daerah-daerah lain, pantai ini juga dikenal karena ombaknya yang ganas. Gulungan ombak berkekuatan tinggi Papuma sering mencelakakan wisatawan. Sudah banyak korban yang hanyut terseret ombak Pantai Papuma yang berbahaya. Karena itulah pihak pengelola menempatkan beberapa papan peringatan bagi pengunjung agar tidak berenang di pantai.
Seringnya kecelakaan yang terjadi di sini dikait-kaitkan dengan Nyi Roro Kidul, sang penguasa pantai selatan yang konon memang sering mengambil korban manusia untuk dijadikan penghuni kerajaan gaibnya.
Baca Juga : Kisah Misteri Jembatan Tak Berujung di Puncak Pas Bogor yang Dijaga Dua Harimau dan Ular Rakasasa
Baca Juga : Curug Sawer, Wisata di Banten Masih Perawan yang Konon Dijaga Buaya Putih
2. Pulau tak bernama yang dihuni ular-ular berbisa
Salah satu ciri khas Pantai Papuma adalah gugusan batu karang berukuran raksasa yang oleh penduduk setempat disebut pulau atau gunung kecil. Total ada tujuh tonjolan batu karang yang jika dilihat dari sudut tertentu tampak seperti berderet. Masing-masing batu memiliki nama, yaitu Dhampar Kencana, Genteng/Kura-Kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kajang. Ada juga yang menyebutnya Batara Guru, Kresna, Narada, Nusa Barong, dan Kajang.
Namun ada sebuah batu karang yang tak memiliki nama sendiri. Batu karang ini dihindari oleh warga setempat. Tak ada yang berani mengunjunginya karena konon karang tersebut dihuni sekawanan ular berbisa.
3. Batu Malikan
Menurut situs resmi Papuma, malikan yang menjadi asal-usul nama pantai ini adalah sebuah batu datar yang mirip kerang raksasa berjajar di sepanjang bentangan pantai yang menghadap ke barat. Karena letaknya yang bersebelahan dengan Pantai Watu Ulo, Papuma pun berbagi sejumlah mitos dan legenda yang sama dengan pantai tetangganya itu.
Batu Malikan konon merupakan tempat di mana Raden Mursada dan Mursaud (atau Marsudo dan Joko Samudera menurut versi cerita yang lain) memancing. Di atas batu itulah Marsudo atau Mursada tak sengaja memancing ikan ajaib Raja Mina yang kemudian ia lepaskan. Dan di situ pula kail Joko Samudera atau Mursaud tersangkut ular raksasa yang kemudian dibelah menjadi tiga bagian oleh Marsudo dengan cemeti pemberian Raja Mina.
4. Gua Lawa
Di salah satu bagaian Pantai Papuma terdapat batu karang dengan ceruk kecil yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Lawa atau 'gua kelelawar'. Gua ini tidak selalu bisa dilihat wisatawan. Hanya saat air sedang surut saja Gua Lawa tampak.
Menurut mitos yang dipercayai penduduk setempat, gua ini merupakan tempat bersemayam Dewi Sri Wulan, salah satu putri penguasa pantai selatan dan tempat Kyai Mataram bersemedi.
Baca Juga : Merinding! Kisah Misteri Puncak Darma Sukabumi yang Dihuni Sosok Kuntilanak
5. Larung sesajen agar panen ikan melimpah
Di Pantai Papuma rutin dilakukan ritual larung sesajen. Persembahan sesajen ini merupakan tradisi yang diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu. Biasanya warga sekitar ramai-ramai mendoakan sesajen tersebut sebelum dihanyutkan ke laut.
Tujuan ritual ini adalah sebagai perwujudan rasa syukur atas kelimpahan panen ikan tahun ini dan tentu saja sebagai bentuk permohonan agar panen ikan terjadi sepanjang tahun.
Itulah beberapa mitos aneh dan gaib yang berkaitan dengan Pantai Pasir Putih Malikan, Jember