Benarkah, Populasi Dinosaurus Punah Akibat Hantaman Asteroid ke Bumi? Ini Penjelasan LAPAN

Benarkah, Populasi Dinosaurus Punah Akibat Hantaman Asteroid ke Bumi? Ini Penjelasan LAPAN

Dedi Sutiadi
2020-07-03 21:43:10
Benarkah, Populasi Dinosaurus Punah Akibat Hantaman Asteroid ke Bumi? Ini Penjelasan LAPAN
Ilustrasi jatuhnya asteroid di zaman Dinosaurus. (Gambar: Istimewa)

Baru-baru ini muncul hasil penelitian yang menjukan bahwa kepunahan dinosaurus disebabkan oleh hantaman asteroid, bukan letusan gunung berapi. Hasil penelitian tersebut pun ditanggapi oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). 

Sejumlah peneliti menjukan hasil temuan bahwa dinosarius punah sebab fenomena 'impact winter' yang disebaban oleh hantaman asteroid. hal tersebut dikutip dari jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca juga: Viral Warga Palembang Berhasil Tangkap Tuyul dan Dimasukkan ke Botol Bekas Air

dalam jurnal tersebut diterangkan bahawa Asteroid yang menghantam diperkirakan melepaskan partikel debu dan gas ke atmosfer yang kemudian menutupi paparan sinar Matahari selama bertahun-tahun.

“Kami menunjukkan bahwa asteroid dapat menyebabkan ‘impact winter’ selama puluhan tahun, dan dampak tersebut membuat lingkungan habitat dinosaurus tidak lagi sama,” kata sang peneliti, Alessandro Chiarenza, seperti dikutip Inside Edition.

Temuan tersebut pun dibenarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Menurut Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin teori kepunahan dinosaurus akibat 'impact winter' sudah ada sejak 1990-an berdasarkan penemuan kawah raksasa di Semenanjung Yukatan, Meksiko, yang diduga terbentuk karena hantaman asteroid.

“Teori impact winter yang saat ini adalah bukti-bukti dan modelnya yang paling bisa menjelaskan kepunahan dinosaurus. Asteroid diperkirakan berukuran 10 km membentuk kawah besar di Semenanjung Yukatan, Meksiko. Bekas kawah terbesar itu dikaitkan dengan tumbukan asteroid yang melontarkan debu sampai stratosfer,” jelas Thomas dikutip pada Jumat 3 juli 2020.

Baca juga: Sempat Viral, Pegawai Starbucks yang Intip Payudara Pelanggan Dipecat

Thomas menjelaskan debu itu menyebar ke seluruh dunia dan cukup stabil bertahan lama di stratosfer. Dampaknya, cahaya matahari tertahan oleh debu tebal tersebut yang menyebabkan musim dingin sangat lama. 

Musim dingin tersebut diperkirakan berlangsung selama belasan hingga puluhan tahun. Tanpa adanya sinar Matahari, banyak tumbuhan yang mati. Hal ini mengakibatkan sebuah reaksi berantai terhadap kepunahan dinosaurus.

"Tanpa sinar Matahari, tumbuhan banyak yang mati. Dinosaurus pemakan tumbuhan akan punah. Dinosaurus pemakan daging pun akan menyusul punah. Hanya beberapa spesies kecil yang bertahan hidup dan melanjutkan evolusi kehidupan selama puluhan juta tahun," tutur Thomas.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30