Tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah bersedia untuk mengalihkan kepemilikan saham di rumah sakit yang dikelolanya kepada holding rumah sakit BUMN, PT Pertamina Bina Medika IHC/Pertamedika IHC.
Persetujuan ini ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan perjanjian pengambilalihan saham bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) antara kedua belah pihak.
Sekedar informasi, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penandatanganan ini merupakan bagian dari roadmap pembentukan Holding RS BUMN.
Baca Juga: Simak Berapa Kwh Listrik yang Bisa Klaim Lewat www.pln.co.id
Proses ini telah dimulai sejak 2018 dan Pertamedika telah memiliki saham mayoritas atas Rumah Sakit Pelni.
"Integrasi RS BUMN ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia. Secara konsolidasi grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha hingga mencapai Rp. 4,5 triliun dan total aset mendekati Rp 5 triliun," kata Erick dalam siaran persnya, Selasa 30 Juni 2020.
Adapun ketujuh perusahaan yang telah menandatangani CSPA ini antara lain:
1. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sebagai pemegang saham PT Krakatau Medika
2. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Pelabuhan
3. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai pemegang saham PT Pelindo Husada Citra
4. PT Perkebunan Nusantara X sebagai pemegang saham PT Nusantara Medika Utama
5. PT Perkebunan Nusantara XI sebagai pemegang saham PT Nusantara Sebelas Medika
6. PT Perkebunan Nusantara XII sebagai pemegang saham PT Rolas Nusantara Medika
7. PT Timah Tbk (TINS) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Bakti Timah
Dengan dilakukannya penandatanganan ini maka jumlah rumah sakit yang akan dikelola dalam grup IHC ini akan meningkat dari sebelumnya 14 rumah sakit menjadi total 35 rumah sakit.
Lebih lanjut, Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rahmat mengatakan dua fase konsolidasi rumah sakit milik BUMN merupakan sinergi untuk membangun fondasi yang kuat dalam holding rumah sakit.
Baca Juga: Begini Suasana Operasi Tinombala III Buru Jaringan Teroris Baru di Poso
"Kami berkomitmen menyelesaikan Fase ketiga dalam waktu dekat ini, sehingga nanti Indonesia Healthcare Corporation akan menjadi rumah sakit jaringan terbesar di Indonesia," kata Fathema.
Konsolidasi 35 RS ini akan meningkatkan kapasitas grup IHC dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur di berbagai wilayah Indonesia, hal ini akan mendorong pengembangan skala bisnis secara signifikan dan pengembangan jangkauan cakupan usaha Grup IHC di Indonesia, bahkan kedepannya diharapkan dapat ekspansi ke negara tetangga.