Warga Desa Plandi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada tahun 2017 pernah dihebohkan karena seorang warganya memiliki anak kambing bentuk kepala aneh mirip alien. Anak kambing yang baru lahir sekitar seminggu itu merupakan milik Sunaryo (42).
Lantaran mendengar kabar dari mulut ke mulut tentang keberadaan anak kambing mirip alien, banyak diantara warga sekitar ingin melihat anak kambing yang berjenis kelamin jantan tersebut.
Rumah Sunaryo pun mendadak jadi ramai, karena antusiasme masyarakat yang ingin melihat secara langsung keberadaan anak kambing yang unik dan aneh itu. Bentuk kepala anak kambing itu memang tidak sebagaimana lazimnya anak kambing pada umumnya. Bagian kepala depan hingga hidung agak rata, sementara pada bagian telinga tidak panjang, namun justru menyerupai kelinci.
“Kaget ketika melihat bentuk kepalanya seperti itu, yang tidak mirip sebagaimana anak kambing baru lahir pada umumnya,” ujar Sunaryo.
Sunaryo menjelaskan, induk kambing tersebut sudah lima kali melahirkan. Saat melahirkan yang kelima kalinya itulah terlahir anak kambing yang memiliki bentuk aneh. Kondisi anak kambing tersebut sehat, namun masih kesulitan berdiri sehingga tidak bisa menyusu ke induknya.
“Bila menyusui induknya kesulitan bernafas karena lubang hidungnya tertutup bibir bawah,” katanya.
Terkait anak kambing yang milip alien tersebut, Peternakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo mengatakan penyebab kelainan kambing milik Sunaryo itu hanya merupakan kelainan genetik saja.
Baca Juga : Menyeramkan! Kisah Misteri Jembatan Cirahong Ciamis yang Meminta Tumbal Pengantin Baru
Menurutnya, penyebab kelainan bisa disebabkan faktor internal maupun eksternal. Faktor internal bisa disebabkan adanya kelainan sel yang dimiliki induk kambing, sehingga proses pembuahan tidak maksimal. Sementara kelainan eksternal, dapat disebabkan kurangnya gizi yang dikonsumsi induk kambing tersebut.
“Embrionya tidak berkembang normal sehingga pertumbuhan tulang rahang pada bagian mukanya tidak maksimal. Mungkin juga karena gizi yang dikonsumsi kurang baik” ujarnya.