PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) ajak akademisi, pengusaha, dan pemerintah bersama mengembangan desa digital. Gagasan tersebut disampaikan Chief Executive Officer (CEO) PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) pada acara Sharing Session pada Sabtu 28 juni 2020.
"Apa yang sedang kita lakukan saat ini adalah ABG, bukan Anak baru geda tapi Akademsi, Bisnis, Government", Chief Executive Officer (CEO) PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) Sabtu 28 Juni 2020.
Tema Sharing Session yang difasilitasi digelar oleh Telin bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Dairi dan juga Swiss German University mengakat tema tentang Pengambangan Desa Digital. Menurut Sukardi pembangun desa sangat penting sebab peran desa sebagai penggerak dasar ekonomi bangsa.
"Kenapa pengembangan desa? Kita yakin jika saja desanya bagus maka inilah salah satu kunci yang paling penting dalam menumbuhkan ekonomi satu negara, desanya bagus, desanya tumbuh", Ucan CEO telin, Sukardi Silalahi.
Gagasan tersebut disambut baik oleh Bupati Dairi, Dr. Eddy K.A Berutu. Pihaknya mennuturkn telah meniapkan beberap langkah dan target untuk mewujudkan Desa Digital di Kabupaten dairi.
Bupati Dairi, Dr. Eddy K.A Berutu Menjelaskan, ada enam target yang perlu dikembangkan di desa untuk dapat mengikuti era digital. Akses internet hingga bisnis model yang harus dilakukan pemerintah desa untuk menaikian Sumber Daya Manusia (SDM). Berikut ini enam poin yang harus diperhatikan;
1. Memastikan Akses Internet sudah masuk ke setiap desa
Pemerintah Desa sudah harus memastikan desa-desa sudah terkoneksi jaringan internet dan teredukasi masyarakat desa yang belum melek internet dan teknologi.
2. Menghadirkan platfrom digital untuk tingkat perekonomian masyarakat desa
"Setelah bisa mengakses internet, bagaimana memfungsikan digital. Sehingga kolaborasi ekonomi masyarakat, sosial masyarakat bisa dilakukan di satu tempat digital gitu. Buat bayar pajak mungkin di platfrom tertentu gitu," ujarnya dalam sharing session tentang 'Pengembangan Desa di Era Digital' pada Sabtu, 27 Juni 2020.
3. Membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengelola potensi desa wisata berbasis digital
Menempatkan kecamatan, desa dan kelurahan sebagai sumber data dan fasilitator percepatan pencapaian Sosia; Pemberdayaan Masyarakat (SPM), tujuan dan sarana pembangunan di wilayahnya.
Baca juga: Benarkah Buaya Putih Asal Mula Sungai Barito di Kalimantan? ini Ceritanya
"Lalu bagaimana BUMDes-BUMDes ini bisa diwujudkan kepada orang-orang desa untuk bisa sangat tahu kondisi sebuah BUMDes dengan kearifan lokal," jelasnya.
Hal ini demi mendorong peran serta masyarakat, pemerintah desa, BPD dan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam pengembangan desa wisata.
4. Peningkatan kualitas dan nilai tambah produk unggulan desa agar dapat dipasarkan melalui e-commerce
5. Menghadirkan smart farming di desa untuk pengembangan pengelolaan pertanian, perikanan dan pertenakan
6. Menghadirkan berbagai bisnis model bagi masyarakat desa
Meningkatkan kemampuan kemandirian pelaku ekonomi kreatif dan membangun ruang kreatifitas publik untuk mewujudkan Dairi Enterptruner Creative Community (DECC).