Hasil Survei SMRC terkait Corona: Optimisme Publik Soal Kondisi Ekonomi Menguat

Hasil Survei SMRC terkait Corona: Optimisme Publik Soal Kondisi Ekonomi Menguat

Ahmad
2020-06-25 17:30:00
Hasil Survei SMRC terkait Corona: Optimisme Publik Soal Kondisi Ekonomi Menguat
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei tentang keadaan ekonomi dalam masa pandemi virus Corona (COVID-19). Hasil survei terbaru menemukan adanya peningkatan optimisme publik akan kondisi ekonomi ke depan. Foto: Istimewa

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei tentang keadaan ekonomi dalam masa pandemi virus Corona (COVID-19). Hasil survei terbaru menemukan adanya peningkatan optimisme publik akan kondisi ekonomi ke depan.

Survei ini digelar pada 18-20 Juni 2020 dengan metode wawancara telepon. Ada 1.978 responden yang tersebar di seluruh Indonesia dalam survei ini. Magin of error survei ini sebesar 2,2%.

Baca Juga: Mengapa RUU HIP Banyak Dikritik? Ini Beberapa Isi yang Dipersoalkan

SMRC menemukan 71% warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih buruk dibandingkan sebelum adanya pandemi Corona. Kemudian 76% publik juga mengatakan pendapatan merosot.

Meski begitu, ada sekitar 46% warga menilai kondisi ekonomi rumah tangganya akan lebih baik setelah pandemi Corona berakhir. Sementara yang menilai menjadi lebih buruk atau tidak ada

"Ada harapan bahwa nanti keadaan ekonomi akan membaik kalau wabah COVID berakhir," ujar Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando saat memaparkan hasil survei lewat webminar bertajuk 'Kondisi Ekonomi Masa Covid-19 dan Respons Kebijakan: Opini Publik Nasional', Kamis 25 Juni 2020.

Survei juga menemukan 85% publik merasa kondisi ekonomi nasional saat ini lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Hanya saja, publik saat ini merasa optimistis ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dibanding sekarang.

Ada 34% publik yang menilai ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dibanding sekarang. Hasil ini meningkat dibanding survei sebelumnya.

"Persentase penilaian negatif ini menunjukkan penurunan dibandingkan survei sebelumnya. Sentimen negatif paling tinggi terhadap ekonomi nasional mencapai 92% pada 12-16 Mei 2020. Namun setelah itu perlahan menurun menjadi 85% dalam survei terakhir 18-20 Juni 2020," terang Ade.

Ade menyebut persentase publik yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk mengalami penurunan dibandingkan survei pada 20-22 Mei. Pada survei bulan Mei, penilaian negatif itu mencapai 83%.

"Dibanding temuan bulan lalu (4-5 Mei 2020) di mana yang merasa optimis dengan kondisi ekonomi nasional dan rumah tangga hanya 27-29%, optimisme warga sekarang dalam melihat kondisi ekonomi ke depan terlihat sedikit menguat," terang Ade.

Baca Juga: Petugas Dishub Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah Viral di Sosmed

Berdasarkan analisis demografi tentang pengaruh ekonomi karena wabah Corona, kelompok warga yang mendapat penghasil harian lebih banyak yang menilai kondisi ekonomi rumah tangga memburuk. Seperti sopir, ojek, dan pedagang warung atau pedagang kaki lima (PKL).


Share :

HEADLINE  

Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00