Omzet pedagang seragam sekolah di Pasar Kliwon, Kudus, Jawa Tengah turun drastis di tengah Corona. Pedagang mengaku omzet turun hingga 70%.
"Penjualan seragam sekolah menurun sekali karena masa pandemi ini," kata salah satu pedagang seragam sekolah grosir dan ecer Maulida Kartika, Selasa 23 Juni 2020.
Baca Juga: Punya Uang RP 1,7 Miliar? Yuk Wisata Antariksa Naik Balon Udara
Ia mengatakan, penurunan terjadi hingga 70 persen. Biasanya bulan seperti ini sudah banyak pembeli seragam sekolah. Hanya saat ini masih sepi.
"Tahun lalu bisa pendapatan mencapai Rp 75 juta seharinya. Karena pembeli datang dari luar Jawa. Seperti Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua," tuturnya.
Namun saat ini untuk mendapatkan uang Rp 10 juta per hari pun sangat susah. Tidak ada pembeli seragam sekolah. Apalagi sekolah masih libur.
"Rp 10 juta saja saya bingung. Susah saat ini," ujar Maulida.
Untuk seragam sekolah yang ia jual mulai TK hingga SMA. Adapun harga seragam secara grosir dijual mulai Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu setiap satu setelnya.
Baca Juga: PBNU Dukung Keputusan Arab Saudi Gelar Ibadah Haji Terbatas di Tengah Pandemi Corona
"Seragam yang saya jual mulai seragam TK sampai SMA. Harganya murah satu setel Rp 50 ribu yang panjang Rp 70 ribu. Tergantung ukurannya. Terpaut Rp 1.000,00," jelas dia.
"Dibanding tahun, baik tahun lalu. Ini menurun sedikit. Karena pembeli bakulnya juga sedikit," jelasnya.
Ia berharap agar pandemi Corona ini segera hilang, dan kondisi kembali normal.