Masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara dibuat geger dengan matinya ratusan ternak. Ada makhluk misterius yang belum diketahui seperti apa wujudnya telah mengisap darah ternak. Dia juga meninggalkan bangkai yang masih utuh.
Namun tak hanya itu saja pasalnya Saut Simanjutak, warga Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara mengatakan, ia mengalami kerugian dengan matinya 200-an ternak ayam, dan bebek, serta seekor ternak babi miliknya.
Belum diketahui apakah itu hewan buas atau tidak yang memangsa. Pasalnya bangkai masih utuh dengan luka tusukan di leher.
"Kejadiannya sejak sebulan lebih. Namun, masyarakat luas baru mengetahuinya pada minggu lalu, saat sejumlah ekor bebek, dan ayam, juga seekor ternak babi kembali dimangsa," terang Saut.
Baca Juga: Wisata Pantai Parangtritis Mulai Dikunjungi hingga Kesaksian Saat Erupsi Merapi
Tak hanya itu saja bahkan Bupati Taput, Nikson Nababan, juga mengatakan bahwa dirinya sudah menerima laporan peristiwa tersebut. Dia mengatakan Pemkab telah berkoordinasi dengan TNI-Polri terkait masalah ini.
"Sudah, sudah saya koordinasikan juga dengan pihak TNI-Polri untuk membantu masyarakat. Pihak PSDA juga sudah turun," ucap Nikson saat dimintai konfirmasi, Minggu 21 Juni 2020.
Bahkan Nikson juga mengatakan bahwa dirinya menerima laporan peristiwa ini sejak 4 hari lalu. Menurutnya, ada puluhan ekor ternak mulai dari ayam, itik, hingga babi yang mati.
"Sudah ada puluhan ternak, ayam, itik, babi," ucapnya.
Nikson menyebut pihaknya masih menyelidiki peristiwa ini. Dia menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, darah dari hewan ternak yang mati tersebut diisap dan organ dalam tubuhnya dimakan.
Bahkan kondisi bagian luar ternak masih nyaris utuh. Ada juga luka seperti gigitan di sekitar leher dan bagian perut yang sobek. Ada juga bekas seperti luka akibat cakaran di badan hewan ternak yang mati.
Baca Juga: Gunung Lipan di Kalimantan, Dipercaya Perkampungan Makhluk Gaib, Benarkah?
"Darahnya saja diisap. Sama bagian dalam tubuh dimakan," ucapnya.
"Kita pastikan dulu makhluk ini ada betul atau tidak dan bisa ditangkap," sambung Nikson.
Tak hanya itu saj abahkan Kepala BKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, juga membenarkan laporan soal ternak-ternak yang mati di Taput tersebut. Dia mengatakan pihaknya juga masih menyelidiki peristiwa tersebut.
"Sampai sekarang belum tahu makhluk apa yang menyerang ternak-ternak tersebut. Masih diinvestigasi di lapangan," ujar Hotmauli.