Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY Purwanto mengatakan, jika sejak awal tidak ada larangan andong untuk tidak beroperasi. Namun, ketika beroperasi syaratnya harus menerapkan protokol kesehatan.
"Dari kemarin andong itu boleh beroperasi tapi dengan menggunakan protokol kesehatan, andong di tengahnya memakai plastik, mika atau akrilik. Kusir pakai masker dan face shield, ada hand sanitizer juga," kata Purwanto saat dihubungi wartawan, Kamis, 18 Juni 2020.
Sementara itu, Kusir andong di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampak berbeda. Kini andong punya sekat pembatas dan kusirnya pakai face shield. Itu dilakukan untuk memenuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Baca juga: Kalimpau, Hantu dari Sulsel Suka Menyembunyikan Manusia di Suatu Tempat, Benarkah?
Menurut Salah seorang kusir, Sadiyo (63) warga Pandak, Bantul mengatakan, pihak pengelolah andong Paguyuban sudah memberikan arahan kepada kusir. Andong juga hanya diperbolehkan untuk mengangkut warga sekitar atau bukan turis.
"Mulai pakai face shield sejak satu minggu ini, sama pakai masker dan ini juga ada hand sanitizer. Ini persiapan sendiri, tapi dari paguyuban ada pengarahan harus pakai APD," kata Sadiyo saat ditemui di kawasan Malioboro, Kamis, 18 Juni 2020.
Baca juga: Maling Sekantong Ikan Teri Babak Belur Dihajar Massa di Tanjungbalai
"Keluar ke Malioboro baru tiga kali ini saja. Malam Minggu, Senin dan sekarang. Sejak malam Minggu baru narik dua kali, bukan turis tapi orang biasa," ungkapnya.