Grab memutuskan hubungan kerja (PHK) 360 karyawannya. Lebih lanjut, CEO dan Co Founder Grab Anthony Tan menyebut perusahaan menyiapkan sejumlah bantuan untuk korban PHK, termasuk laptop kerja.
"Anda dapat memilih untuk tetap memiliki laptop Anda untuk membantu dalam mencari petualangan berikutnya," kata Tan dalam surat elektronik yang dikirimkan pada Rabu 17 Juni 2020.
Grab, lanjutnya, akan memberikan dukungan finansial, profesional, medis, dan emosional bagi karyawan terdampak selama masa transisi tersebut. Pembayaran pesangon berupa gaji misalnya yang diberikan sebesar gaji setengah bulan untuk setiap 6 bulan masa kerja.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi Corona, Hotel Hilton Rumahkan 2.100 Karyawan
Pembayaran tambahan yang telah ditingkatkan setara dengan 1,5 bulan gaji di atas pembayaran pesangon.
"Sebagai bantuan tambahan selama krisis covid-19 ini dan bonus untuk pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2020," jelasnya.
Lalu, waiver of annual cliffs untuk memberikan ekuitas dengan tujuan agar lebih banyak karyawan yang pergi sebagai pemegang saham.
Tan melanjutkan pertanggungan asuransi kesehatan juga akan diberikan hingga akhir tahun atau pemberian dana tunai yang setara, sehingga karyawan terdampak bisa mendapatkan ketenangan pikiran dalam melalui masa yang tidak pasti ini.
Bagi karyawan terdampak perempuan yang sedang hamil dapat mengkonversi cuti tahunan yang belum digunakan menjadi uang. Sementara, mereka yang belum menggunakan cuti tahunan dapat mengkonversi cuti dengan uang atau kredit GrabFlex yang belum digunakan.
Grab juga memberikan dukungan transisi karir dan pengembangan bagi karyawan terdampak dalam bentuk dukungan penempatan kerja dari tim Talent Acquisition Grab dan pembuatan Talent Directory yang memungkinkan pada calon perekrut dan perusahaan untuk menghubungi karyawan terdampak.
Sebagai dukungan emosional, karyawan terdampak dapat terus mengakses Grabber Assistance Program selama tiga bulan sejak tanggal terakhir bekerja.
Keputusan perusahaan melakukan PHK disebabkan oleh tekanan bisnis akibat pandemi virus corona. Tan mengaku dirinya dengan berat hati harus mengambil keputusan tersebut setelah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari PHK.
Baca Juga: Obat Pasaran, Dexamethasone Disebut Ampuh Sembuhkan Covid19, Apa Betul?
Menurut dia, ada beberapa alasan yang mendasari keputusan tersebut. Pertama, dampak nyata pandemi covid-19 terhadap bisnis Grab. Di saat yang sama, lanjut dia, terlihat jelas pandemi ini kemungkinan mengakibatkan resesi berkepanjangan.
Kedua, selama beberapa bulan terakhir, ia melanjutkan manajemen telah meninjau semua komponen biaya, termasuk mengurangi pengeluaran, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior.
Sebagai informasi, keputusan PHK ini disampaikan kepada karyawan terdampak langsung melalui surat elektronik (email) pada pukul 12.00 WIB, Selasa 16 Juni 2020 setelah sebelumnya disampaikan kepada seluruh karyawan melalui townhall virtual.