Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah menguji coba obat herbal untuk obati pasien Covid-19. Pengujian itu dilakukan di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, pada 8 Juni 2020.
Ada dua obat yang digunakan, yaitu cordyceps militaris dan kombinasi herbal. Saat ini tim LIPI telah melakukan uji klinis pada 90 pasien Covid-19. Dalam pengujiannya dibagi menjadi tiga kelompok.
Baca Juga: Kangen ke Mal? Ini Daftar 80 Mal di Jakarta Buka Lagi Mulai Besok
Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator LIPI Masteria Yunovilsa Putra menjelaskan, pihaknya tengah melakukan uji klinis kepada sejumlah pasien Covid-19 dengan produk herbal dari tanaman asli Indonesia.
Nantinya produk tersebut dikonsumsi tiga kali sehari oleh para pasien. Harapannya, pengujian selesai dalam dua bulan. Masteria menjelaskan, cordyceps militaris merupakan salah satu jenis jamur.
"Biasanya dipakai untuk peningkatan sistem imun dan saluran pernapasan," kata Masteria.
Sementara itu, immunomodulator adalah zat/substansi yang dapat memengaruhi sistem imun, baik yang berefek menekan (disebut immunosupresan), berefek meningkatkan (immunostimulan) respons imun, atau menyebabkan jaringan menjadi tidak responsif terhadap suatu antigen (disebut tolerogen).
"Obat ini meningkatkan sistem imun pasien Covid-19, sehingga diharapkan penyembuhannya lebih cepat," kata dia. Masteria mengatakan, Cordiceps dikultivasi dan sudah dibudidayakan di Indonesia. "Karen sudah ada di Indonesia, jadi tidak ada lagi masalah produksi nantinya," katanya.
Baca Juga: Ini 5 Jus Buah yang Diyakini Ampuh Mengatasi Asam Urat
Sementara itu, Peneliti Puslit Biologi LIPI Iwan Saskiawan mengatakan, ada beberapa publikasi yang mengatakan bahwa beberapa jamur dari kelompok Basidiomycota (salah satunya adalah Cordyceps) mempunyai kemampuan untuk menghambat virus corona. Namun, tidak spesifik disebut SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Dia menjelaskan, tidak seperti jamur makro yang sebagian merupakan kelompok Basidiomycota, jamur Cordyceps termasuk dalam golongan Ascomycota.
Perbedaan utama dari kedua kelompok jamur itu adalah bentuk organnya yang berbeda untuk memproduksi spora.
Cordyceps banyak ditemukan di Nepal, China, Jepang, Korea, Vietnam, dan Thailand atau di daerah beriklim sedang dengan kelembapan yang tinggi serta di hutan tropis.
Dia juga menjelaskan, cordycepin adalah senyawa aktif pada Cordyceps yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan, seperti bronchitis, asma, TBC, dan penyakit sistem pernapasan lainnya.