Setelah diberlakukan pembatasan jumlah penumpang di dalam KRL yang dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19, antrean penumpang di beberapa stasiun sempat mengular. Salah satunya di Stasiun Bekasi.
Hal itu terlihat saat hampir semua perkantoran di Jakarta mulai masuk pada Senin, 8 Juni 2020 lalu.
Baca Juga: MRT Jakarta Beroperasi, Targetkan 70 Ribu Penumpang Per Hari
Setelah hal itu beredar, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan itu terjadi karena adanya pembatasan penumpang di dalam kereta.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak berani menaikkan kapasitas penumpang terlalu banyak sehingga saat ini hanya 74 orang per gerbong.
"Kita memang tidak berani menaikkan kapasitas yang sedemikian tinggi. Banyak yang meminta menaikkan tapi kami diskusi dengan para pakar bahwa risiko untuk di perkeretaan ini cukup tinggi khususnya ada yang berdiri di dalamnya," kata Budi melalui telekonferensi, Jumat, 12 Juni 2020.
Disamping itu, pihak KRL pun menambah berbagai solusi, salah satunya menambah jam operasi menjadi pukul 04.00 WIB sampai 21.00 WIB. Dari yang sebelumnya terbatas pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB.
"Jadi menambah jam operasi dari jam 04.00 WIB sampai (9) malam," ucapnya.
Baca Juga: WHO Sebut Orang Tanpa Gejala (OTG) Tidak Menularkan Virus Corona
Selain itu, dengan adanya perpanjangan jam operasi, maka jumlah perjalanan KRL juga ditambah dari yang sebelumnya hanya 740 perjalanan kereta per hari menjadi 940 perjalanan kereta per hari.
Bahkan, KRL juga akan bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengangkut penumpang agar bisa mengatasi kerumunan di stasiun yang sering padat.