Banjir Rob Genangi SDN di Demak, Ruang Kelas Penuh Lumpur

Banjir Rob Genangi SDN di Demak, Ruang Kelas Penuh Lumpur

Yuli Nopiyanti
2020-06-11 18:45:48
Banjir Rob Genangi SDN di Demak, Ruang Kelas Penuh Lumpur
SD Negeri Sriwulan 3 Tergenang banjir (Foto:Dok.Istimewa)

Ditengah pandemi virus corona banjir rob atau air pasang tak hanya berdampak pada bangunan rumah dan jalan desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Salah satu sekolah yakni SD Negeri Sriwulan 3, Kecamatan Sayung, Demak pun ikut terendam banjir rob selama tiga bulan lebih.

Bhakan tak hanya itu saja pasalnya pada Kamis 11 Juni 2020,sekitar pukul 12.00 WIB, tampak air masih menggenangi di SDN Sriwulan 3 Demak. Ketinggian air sekitar 40 cm di area halaman dan ruang guru sekitar 35 cm.

Baca Juga Kabar Gembira Untuk Pendaki, Gunung Papandayan Sudah Kembali Dibuka, Siap Terima Pendaki

"Sudah tiga bulan lebih sekolah terendam air rob setiap hari, biasanya pukul 11.00 WIB air mulai datang, puncaknya sekira pukul 13. 00 WIB. Saat malam surut, namun paginya masih terdapat genangan air di halaman sekolah," jelas Kepala SD N Sriwulan 3 Eko Sarwono saat ditemui di lokasi, Kamis 11 Juni 2020.

Bahkan tak hanya itu saja pasalnya Eko juga menyebut banjir rob sudah menggenangi area sekolahnya sejak akhir Februari 2020 lalu. Kala itu ketinggian air mencapai satu meter. Dampak banjir rob tahun ini pun diakuinya terparah.

"Semuanya (terdampak banjir rob), mulai dari kantor itu sudah tidak bisa kita pakai karena lantainya sudah dekat dengan atap. Sementara saat ini karena belum ada pembelajaran, kita numpang di kelas 6, dan semua ruangan kelas belum bisa kita gunakan, dampaknya ruangan kelas hancur semua," keluhnya.

Namun tak hanya itu saja pasalnya dia juga menuturkan banjir rob itu merupakan siklus empat tahunan. Banjir rob serupa juga sempat terjadi pada 2016 silam.

"2016 juga sempat banjir rob besar namun tak separah ini, hanya sebentar dan dapat diprediksi datangnya air," ujar Eko sembari menunjukkan ruang kelas yang dipenuhi lumpur dampak dari banjir rob.

"Terkadang ular juga ikut masuk ruangan, akibat banjir rob dari belakang sekolah. Kamar mandi juga tidak dapat digunakan saat banjir rob," sambungnya.

Diketahui bahwa sering menjadi langganan banjir rob, tak menghalangi para siswanya berprestasi. Dia mencontohkan siswanya kerap menjadi juara di tingkat kabupaten maupun mewakili daerah di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

"Rombongan belajar kami ada sepuluh namun ruangannya hanya tujuh, ada beberapa kelas yang dipakai bergantian," terangnya.

Baca Juga: Ditengah Pandemi Corona, Kementerian PPPA Sebut Angka Perkawinan Anak Meningkat

Dia menambahkan hingga saat ini baru ada 24 calon siswa baru yang mendaftar penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang digelar pada 8-16 Juni 2020. Jumlah ini menurutnya berkurang drastis, karena tahun sebelumnya pada periode yang sama menerima sekitar 50 siswa.

"Penerimaan siswa baru kali ini menurun drastis, mungkin karena kondisi sekolah saat ini (tergenang banjir rob) membuat orang tua siswa berpikir untuk mendaftarkan di sekolah lain," keluhnya.

Tak hanya itu saja bahka ia juga berharap pemerintah agar melakukan renovasi terhadap beberapa ruangan sekolah yang terdampak banjir rob. Dia ingin beberapa ruangan itu ditinggikan agar tak terendam banjir rob lagi.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30