Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai hal dalam bidang kesehatan, termasuk jumlah wanita yang melaksanakan program Keluarga Berencana ( KB) dengan metode kontrasepsi.
Menanggapi itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo SpOG(K), berkata bahwa pemerintah sebetulnya sudah berkomitmen menggencarkan kembali Program KB untuk menurunkan angka kelahiran, sehingga penduduk Indonesia bisa tumbuh seimbang.
Baca Juga: Kabar Bahagia Pemerintah Beri 'Lampu Hijau' Pembukaan Pesantren dengan Protokol Kesehatan
"Namun, selama masa pandemi kita melihat penurunan partisipasi KB yang cukup besar," kata Hasto dalam diskusi daring bertajuk DKT Indonesia: Urgensi Pelayanan KB pada Masa New Normal, Selasa 9 Juni 2020. Berdasarkan data dari BKKBN, terjadi penurunan drastis penggunaan kontrasepsi pada Maret 2020 dibandingkan Februari 2020.
Dia mengungkapkan bahwa penggunaan berbagai alat kontrasepsi di seluruh Indonesia pada periode Februari-Maret 2020 mengalami penurunan antara 35 hingga 47 persen. Penurunan ini, kata dia, dapat berimbas pada meningkatnya jumlah kehamilan tidak direncanakan sebanyak 15 persen pada tahun 2021 mendatang.
"Peningkatan angka kehamilan apalagi yang tidak direncanakan akan menimbulkan masalah bagi keluarga di tengah situasi ekonomi yang sedang lesu dan tantangan bagi pemerintah dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk," kata dia.
Baca Juga: Sampah Masker dan Sarung Tangan Jadi Ancaman Lingkungan Era New Normal, Kok Bisa?
Oleh sebab itu, Hasto menegaskan bahwa masa transisi dan diterapkannya new normal atau kenormalan baru seharusnya menjadi momentum yang tepat bagi BKKBN dan para pemangku kebijakan lainnya untuk kembali menggencarkan pelaksanaan program KB.