Warga di Inggris Ini Rayakan Berakhirnya Karantina dengan Terjun ke Danau Beracun, Ada-ada Aja ya

Warga di Inggris Ini Rayakan Berakhirnya Karantina dengan Terjun ke Danau Beracun, Ada-ada Aja ya

Anisa Br Sitepu
2020-06-10 12:43:18
Warga di Inggris Ini Rayakan Berakhirnya Karantina dengan Terjun ke Danau Beracun, Ada-ada Aja ya
Chinnor Quarry (Foto: Istimewa)

Setiap orang pasti memiliki cara untuk merayakan berakhirnya masa swakarantina. Tapi, bukan berarti kamu bisa merayakannya dengan cara berbahaya seperti yang dilakukan warga Inggris ini. 

Seperti diberitakan Oddity Central, ada ratusan orang merayakan usainya karantina dengan melompat ke danau beracun di Chinnor, Oxfordshire. Orang-orang tak dikenal ini berasal dari berbagai usia, termasuk keluarga dan anak-anak. 

Laguna di Chinnor merupakan danau yang terbentuk di lokasi tambang kapur tua. Air yang ada di dalam danau itu dikenal berbahaya karena kandungan kimianya.  

Baca Juga: Tak Terima Bayaran, 3 Orang Gadis Remaja di Sulsel Jadi Korban Eksploitasi

Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa pemandangan laguna ini memang sangat indah.  Airnya terlihat indah dengan warna pirus yang menawan. Masyarakat setempat bahkan kini memberinya nama Chinnor Riviera, Chinnor Quarry, atau Blue Lagoon.

Chinnor Quarry merupakan properti pribadi di kawasan yang tertutup. Danaunya mengandung zat yang sangat basa dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

"Jangan masuk ke dalam air karena tingkat pH yang tinggi. Kandungan airnya dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, masalah pada perut, infeksi jamur seperti sariawan, infeksi, dan juga ruam," tulis peringatan itu. 

Selain itu, untuk mempertegas, di dalam plakat juga dituliskan pertanyaan, "Pikirkan! Apakah kamu mau berenang di dalam amonia (pH 11.5) atau pemutih (pH 12.6). Kedua benda itu sama dengan Blue Lagoon (pH 11.3),pp" tulisnya. 


Namun, peringatan itu tidak berpengaruh bagi Covidiot (Julukan masyarakat setempat terhadap orang yang nekat berenang ke danau tersebut). 

Parahnya lagi, seluruh aktivitas itu dilakukan tanpa menerapkan physical distancing. Salah seorang saksi mata mengatakan bahwa pengunjung memperlakukan danau bekas tambang itu seperti pantai. 

"Airnya sangat dingin, sangat dalam, dan tergenang air yang mengandung pH hampir setinggi pemutih yang bisa mengakibatkan segala macam penyakit, namun orang malah membiarkan anak-anak mereka berenang di dalamnya," kata saksi mata yang tak disebutkan namanya itu.Mereka bahkan melompat dari tepi tebing. 

Baca Juga: Banjir Bandang di Cianjur, 2 Warga Hilang Terseret Arus

Kemudian, untuk menghentikan aksi nekat pengunjung,  akhirnya penduduk setempat memasang penghalang jalan dan melaporkannya ke polisi. 

Juru bicara Kepolisian Thames Valley mengatakan bahwa Chinnor Quarry adalah properti pribadi dan tidak boleh dikunjungi dalam keadaan apa pun.  

"Air di dalam bekas tambang sangat beracun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ini juga sangat berbahaya karena dikelilingi oleh permukaan tebing dan beberapa bagiannya memiliki tanah yang tidak stabil," katanya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30