Mengenal Omed-omedan, Tradisi Ciuman Anak Muda di Bali Setiap Setahun Sekali

Mengenal Omed-omedan, Tradisi Ciuman Anak Muda di Bali Setiap Setahun Sekali

Ekel Suranta Sembiring
2020-06-09 12:54:17
Mengenal Omed-omedan, Tradisi Ciuman Anak Muda di Bali Setiap Setahun Sekali
Omed-Omedan Tradisi Bali (foto: Kabarnusa)

Tradisi apa sajakah yang kamu ketahui di Bali? Apakah kamu tahu kalau Bali punya tradisi unik yaitu tradisi ciuman setiap setahun sekali? Tradisi ciuman itu disebut Omed-omedan.

Tradisi omed-omedan adalah seorang anak muda dengan anak mudi lainnya berciuman dan tarik-tarikan, tapi tidak sembarangan lho.

Eits, jangan berpikiran negatif dulu. Omed-omedan bukanlah ajang untuk mengumbar nafsu birahi. Ini adalah acara adat dimana kita bisa belajar soal rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.

Omed-omedan dalam bahasa Indonesia berarti tarik-menarik. Acara omed-omedan biasanya digelar sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi. Saat akmu nonton acara ini, pasti kamu akan tersenyum-senyum sendiri.

Salah satu desa yang masih menyelenggarakan acara ini adalah Desa Sesetan, Denpasar, Bali. Para anak muda berusia 17-30 tahun di desa ini yang belum menikah akan turut berpartisipasi dalam acara omed-omedan.

Dalam tradisi ini ada juga nyanyian yang akan dinyanyikan para pemuda dan pemudi. Liriknya seperti berikut:

Omed-omedan, saling kedengin, saling gelutin. Diman-diman...

Omed-omedan, besik ngelutin, ne len ngedengin. Diman-diman...

Baca Juga: Iteung dan Kabayan hingga Nyi Roro Kidul Jadi Karakter Game Fantasy Town

Begitulah penggalan lirik lagu yang dinyanyikan para pemuda dan pemudi Desa Sesetan. Gelut berarti saling berpelukan, diman diartikan sebagai mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, siam yang berarti siram, dan kedengin yang berarti tarik menarik.

Ya, inti dari acara omed-omedan ini adalah peluk, cium, siram lalu tarik! Begitu terus, berulang sampai semua pemuda dan pemudi Desa Sesetan mendapatkan giliran.

Tujuan dari tradisi omed-omedan ini adalah untuk memperkuat rasa Asah, Asih, dan Asuh antar warga, khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan. 

Acara diawali dengan sembahyang bersama di Pura. Kemudian dilanjutkan dengan pementasan Barong Bangkung Jantan dan Betina. Setelah selesai, barulah kelompok peserta memasuki pelataran Pura.

Ada dua kelompok yang terlibat omed-omedan, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Posisi laki-laki dan perempuan pun dibuat saling berhadapan. Sebelum acara mulai, musik gamelan pun dimainkan. Seorang sesepuh desa memberikan aba-aba agar kedua kelompok saling mendekat.

Begitu kedua kelompok ini mendekat, peserta terdepan dari masing-masing kelompok akan saling gelut (peluk), kemudian diman (cium), lalu siam (disiram air), dan peserta lainnya ngedengin alias tarik menarik. Sementara, para penonton yang menyaksikannya hanya bisa tertawa lepas menyaksikan keseruan acara ini.


Omed-omedan (foto: Suara Bali)

Konon, tradisi Omed-omedan berasal dari warga Kerajaan Puri Oka yang terletak di Denpasar Selatan. Para warga dulunya berinisiatif membuat sebuah permainan tarik-menarik. Lama-kelamaan permainan ini semakin menarik, sehingga berubah menjadi saling rangkul.

Tapi karena suasana jadi gaduh, Raja Puri Oka yang sedang sakit keras pun marah-marah, sebab terganggu dengan suara berisik tersebut. Namun, begitu Sang Raja keluar dan melihat permainan omed-omedan ini, dia malah sembuh dari penyakitnya.

Baca Juga: Unik, ASN di Aceh Dilantik Melalui Zoom, Simak Yuk

Sejak saat itu, Sang Raja pun memerintahkan warga agar omed-omedan diselenggarakan setiap tahun, setiap menyalakan api pertama atau Ngembak Gni selepas Hari Raya Nyepi.

Tradisi omed-omedan sempat berhenti dilakukan oleh masyarakat Desa Sesetan. Namun, beberapa saat setelah dihentikan terjadi sebuah kejadian aneh, yaitu ada dua ekor babi yang saling berkelahi di depan pelataran Pura.

Warga pun menganggap kejadian tersebut merupakan sebuah pertanda buruk. Sejak saat itulah Omed-omedan kembali dilaksanakan. Bagi traveler yang ingin tertawa dan bergembira bersama warga Sesetan, rasanya wajib ikutan nonton Omed-omedan yang begitu khas di Bali.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30