Wabah virus corona membuat berbagai sektor perekonomian banyak yang tidak beroperasi bahkan seteleh beberapa bulan penerapan kerja dari rumah atau work from home (WFH) diyakini sebagaian perusahaan akan melanjutkan skema kerja seperti itu. Bahkan tak ahnaya itu saja pasalnya WFH dianggap lebih efisien.
Namun jika hal itu terjadi maka perkantoran di wilayah Jakarta akan mualai ditinggalkan. Bahkan CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda juga melihat mulai ada minat perpindahan kantor dari perusahaan menengah ke wilayah sekunder.
Baca Juga: MESKI SUDAH BEROPERASI, TAPI OJOL TIDAK BOLEH LALUI ZONA MERAH DI JAKARTA INI
"Wilayah sekunder itu Bodetabek, dekat dengan pemukiman. Kemungkinan yang paling akan berkembang di Serpong, kalau spesifiknya ya BSD, karena infrastrukturnya sudah memadai. Kemudian di Bekasi," ujarnya kepada Wartawan, Senin 8 Juni 2020.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya menurut Ali sebagian perkantoran juga sudah mulai mengantisipasi kemungkinan terjadinya trend tersebut. Bahkan tak hanya itu saja merekla juga berencana akan mengubah konsep gedung perkantorannya dan mengarah untuk virtual officer dan co-workinh space.
"Jadi re-konsep apakah semua dibuka untuk umum seperti biasa, atau diganti menjadi co-working space atau virtual office. Karena kalau tidak terjadi banyak kekosongan," tambahnya.
Namun tak hanya itu saja Ali juga mengatakan banyak perusahaan kelas menengah nantinya cenderung akan menyewa virtual office di wiklayah CBD Jakarta. Bahkan sementara kantor aslinya akan di pindahkan di wilayah sekunder.
Baca Juga: PSBB TRANSISI, GIMANA CARA CEGAH PENULARAN COVID19 DI TEMPAT KERJA? CEK DISINI
Tak hanya itu saja bahkan Ia juga mengatakan bahwa virtual office seperti hanya menitipkan alamat kantor di sebuah gedung. Perusahaan itu hanya menyewa 1 ruangan kecil sebagai syarat alamat kantor. Seperti siluman, alamat kantor virtual office bukanlah alamat kantor sesungguhnya, tidak ada karyawan. Tujuannya hanya untuk branding.
"Kan kadang pengusaha ingin branding, namanya ingin ada di Sudirman-Thamrin. Dia hanya menyediakan ruang meeting, di-charge setiap meeting, atau seperti apa, tapi karyawannya tidak ada," tutupnya.