Peti Emas Jadi Tempat Peristirahatan Terakhir George Floyd

Peti Emas Jadi Tempat Peristirahatan Terakhir George Floyd

Ahmad
2020-06-08 16:46:51
Peti Emas Jadi Tempat Peristirahatan Terakhir George Floyd
Jenazah George Floyd, pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya diinjak dengan lutut oleh anggota polisi, disemayamkan di dalam peti emas. Foto: AFP

Jenazah George Floyd. seorang pria berkulit hitam yang tewas setelah lehernya diinjak dengan lutut oleh anggota polisi disemayamkan dalam peti emas.

Anggota keluarga dan sejumlah pejabat publik menghadiri kebaktian di North Carolina, Amerika Serikat pada Sabtu waktu setempat. Rencananya George Floyd akan dimakamkan pada Selasa 9 Juni di Houston, Texas.

Baca Juga: Patung Pedagang Budak di Inggris, Dirobohkan Massa, Sebagai Bentuk Protes Kematian George Floyd

Dilansir dari CNN, Senin 8 Juni 2020, sebelum upacara pribadi dimulai pada Sabtu sore, ribuan orang dari seluruh negeri tiba menggunakan mobil, sepeda motor, atau angkutan umum. Ketika mobil jenazah yang membawa peti mati Floyd tiba, pelayat berteriak histeris.

Jenazah Floyd dikawal oleh Kantor Sheriff County Hoke sebelum penghormatan diadakan dari pukul 11.00 hingga 13.00.

"Beberapa kematian bukanlah tentang kematian. Sebagian kematian adalah tentang membangunkan kita semua," kata juru bicara Gubernur North Carolina Roy Cooper, Jeremy Collins seperti dikutip dari NBC News, Senin 8 Juni 2020. 

Pembicara lain dari Hoke County Sheriff, Hubert Peterkin mendesak penegakan hukum di seluruh AS untuk mengakui bahwa 'kita adalah bagian dari masalah'.

Pendeta Christopher Stackhouse dari Gereja Baptis Misionaris Kapel Lewis juga memberikan pidato dan berulang kali merujuk hari kematian Floyd sebagai sesuatu yang berbeda.

"Meskipun butuh 8 menit 46 detik baginya meninggal dunia, butuh 401 tahun untuk menempatkan sistem sesuai pada tempatnya. Sebuah gerakan sedang terjadi di Amerika dan saya senang kita semua bisa mengatakan bahwa George Floyd-lah yang memicu sumbu itu," kata Stackhouse. 

Dia menambahkan, kematian Floyd dan aksi protes yang terjadi telah memicu perbincangan antara orangtua kulit hitam dan anak-anak mereka tentang rasisme.

George Floyd tewas pada 25 Mei setelah perwira polisi Derek Chauvin menindih lehernya menggunakan lutut selama lebih dari delapan menit. Dalam sebuah video, Floyd memohon ketika dia terjepit dan berkata, "Tolong, tolong, tolong. Saya tidak bisa bernapas".

Baca Juga: Trump Tarik Pasukan Pengawal Demo Kasus George Floyd dari Washington

Salah seorang pelayat bernama Gregg Packer mengatakan dia naik kereta api semalaman dari Long Island, New York ke North Carolina untuk menghadiri penghormatan.

"Saya merasa perlu datang ke sini untuk mendukung protes dan keluarga George Floyd. Saya harap kita semua bisa rukun satu sama lain, kita bisa mulai memperlakukan satu sama lain sebagaimana seharusnya," kata Packer.  


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30