Ditengah pendemi virus corona dan waspada arus balik lebaran yang masuk ke Jakarta, Pemprov DKI dan kepolisian telah membangun sejumlah pos pemeriksaan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta. Ribuan kendaraan yang tidak memiliki surat tersebut diputarbalikkan ke tempat asalnya. Meski begitu, masih ada pemudik yang berhasil lolos tanpa memiliki SIKM.
Namun tak hanya itu saja pasalnya ketua RT 04/RW 05 Kelurahan Duren Tiga, Wahyu Setiawan yang menampung pemudik mengatakan, para pemudik tersebut lolos dengan berbagai alasan.
"Cerita mereka bisa lolos macam-macam. Ada yang mengaku punya surat kesehatan dari Puskesmas asalnya," kata Wahyu, Selasa 2 Juni 2020.
Baca Juga: Keluar-Masuk Tangsel Wajib Punya SIKM Pasca PSBB Diperpanjang hingga 14 Juni
Tak hanya itu saja pasalnya para pemudik yang datang dari Tegal, Brebes dan Pemalang tersebut mengatakan telah menjalani karantina di daerah kampung halamannya masing-masing. Padahal hal itu tidak berpengaruh, sehingga para pendatang kembali harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.
Bahkan Wahyu juga menambahkan, selama menjalani karantina, warga akan mendapat suplai makanan dari para tetangga termasuk dari ketua Rukun Tetangga. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban mereka, karena kebanyakan mereka berprofesi sebagai pedagang yang memiliki penghasilan harian dari berdagang.
Baca Juga: karena Tak Ada SIKM, 10.863 Kendaraan Dipaksa Putar Balik
"Mereka juga bilang tidak bisa jualan, sedangkan kontrakan harus bayar. Pas saya kasih solusi makan ditanggung, mereka senang sekali," kata Wahyu.
Pasalnya di ketahui bahwa di Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan, terdapat 28 warga yang datang dari kampung halamannya tanpa SIKM. Petugas kelurahan telah mendata mereka dan melakukan pengawasan ketat selama menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Isolasi dilakukan untuk memastikan mereka tidak terinfeksi virus corona.