Gubernur Negara Bagian California, Amerika Serikat, mengumumkan situasi darurat untuk Los Angeles pada Minggu 31 Mei 2020.
Keputusan ini diambil setelah kerusuhan dalam aksi protes kematian George Floyd, seorang warga berdarah Afrika-Amerika oleh seorang polisi di Minneapolis, Minnesota, AS.
Baca Juga: Rusuh Kematian George Floyd, Meluas Hampir ke Seluruh Amerika
Dilansir dari CNN, Minggu 31 Mei 2020, Gubernur California Gavin Newsom juga memberikan otorisasi bantuan ke Los Angeles, setelah mendapat permintaan untuk mengerahkan Garda Nasional guna membubarkan protes.
"Saya dengan ini memerintahkan; semua lembaga pemerintah menggunakan dan mengerahkan personel, perlengkapan, dan fasilitas atau melakukan semua aktivitas sesuai arahan dari Badan Layanan Darurat. Dan seluruh warga untuk mengikuti petunjuk dari petugas darurat demi melindungi keselamatan mereka," bunyi pernyataan Newsom.
AS sudah memberlakukan jam malam untuk 25 kota di 16 negara bagian sebagai antisipasi meluasnya kerusuhan.
Kebijakan jam malam berlangsung di California, Beverly Hills, Los Angeles, Colorado, Denver, Florida, dan Miami.
Lalu, di Georgia, Atlanta, Illinois, Chicago, Kentucky, Louisville, Minnesota, Minneapolis, St. Paul, New York, dan Rochester,
Kemudian, di Ohio, Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, Toledo, Oregon, Eugene, Portland, Pennsylvania, dan Philadephia.
Selanjutnya, di Pittsburgh, South Carolina, Charleston, Columbia, Tennessee, Nashville, Utah, Salt Lake City, Washington, Seattle, Wisconsin, dan Milwaukee.
Sebelumnya, George Floyd meninggal dunia pada Senin 25 Mei 2020 akibat kehabisan napas setelag anggota polisi menekan lehernya dengan lutut dalam proses penangkapan di Minneapolis.
Demonstrasi pecah pertama kali di kota itu sehari setelah ia meninggal.