Untuk menghindari kerumunan dinmasa pandemi virus Corona atau Covid-19, tradisi arak-arakan sapi di Boyolali untuk menyambut Bulan Syawal tahun ini ditiadakan.
"Karena sekarang sedang ada wabah COVID-19, kita ikuti instruksi Pemerintah untuk menghindari kerumunan. Maka tradisi arak-arakan sapi dalam Syawalan Minggu, 31 Mei 2020 besok ditiadakan dulu," kata Ketua RW 04 Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, Hadi Sutarno kepada wartawan di Boyolali, Jumat, 29 Mei 2020.
Tradisi Arak-arakan atau Angon sapi ini rutin digelar dan dilaksanakan setiap satu tahun sekali, di akhir perayaan Lebaran atau di H+7 Lebaran.
Baca Juga: Puasa Senin Kamis, Ini Bacaan Niat dan Keutamaannya
Biasanya, acara ini digelar bertepatan dengan momen Kupatan atau Syawalan yang dikenal masyarakat sebagai Bakdo kupat dan bakdo sapi.
Menariknya, dalam tradisi ini ratusan hewan ternak sapi milik warga setempat dikeluarkan dari kandang untuk diarak keliling kampung. Namun, sebelum mengarak sapi, warga setempat terlebih dulu menggelar kenduri menggunakan ketupat lengkap dengan sayur dan lauknya.
Karena Corona yang mewabah, tradisi arak-arakan sapi tahun ini tidak digelar. Namun, jika ada warga yang ingin mengeluarkan hewan ternaknya secara pribadi juga tidak dilarang.
Baca Juga: Tips Ngemis Bebas Khawatir Seusai Lebaran
Sebagai informasi, tradisi ini mengacu pada kepercayaan warga jika pada Syawalan atau Bakdo Kupat Kanjeng Nabi Sulaiman memeriksa hewan-hewan ternak milik warga. Sehingga warga setempat mengeluarkan sapinya dari kandang dan mengaraknya keliling kampung.