Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat senang dan menyambut baik kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang akan melibatkan UMKM dalam menggarap proyek pemerintah. Selain korporasi besar, BUMN juga diminta bekerja sama dengan para pelaku UMKM.
Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Akumindo) Ikhsan Ingratubun senang pelaku UMKM diberdayakan untuk menggarap berbagai proyek pemerintah dalam negeri.
“Bagus, kita sambut baik rencana tersebut, dulu UMKM hanya menjadi subkontraktor saja dari perusahaan-perusahaan BUMN Karya, jadi sekarang bisa direct dan harus begitu,” ujar Ikhsan, Selasa 26 Mei 2020.
Hal senada juga diungkapakan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming. Para pelaku usaha kecil dan menengah menyambut baik dan mendudukung penuh kebijakan Erick Thohir yang memberi kesempatan dan peluang menggarap proyek pemerintah.
“Kami mendukung penuh keputusan Menteri BUMN untuk menggandeng perusahaan swasta dalam menggarap proyek-proyek pembangunan dalam negeri kepada pelaku UMKM. Sudah saatnya para pengusaha UMKM diberikan kesempatan yang lebih luas untuk berkarya dan berkontribusi untuk negara. Lagi pula, perusahaan swasta memiliki peranan penting untuk meningkatkan neraca perdagangan yang diperlukan untuk membiayai pembangunan," papar Maming.
Sebelumnya, Menteri BUMN Ercik Thohir meminta perusahaan pelat merah untuk membuka peluang UMKM mengikuti tender proyek di bawah Rp 14 miliar. Proyek di bawah nilai tersebut harus dikerjasamakan dengan UMKM.
“Untuk yang kecil sudah kita mapping, dari 30 BUMN mana saja yang capexnya itu harus diprioritaskan untuk UMKM. Tender (yang nilainya) Rp 2 miliar-Rp 14 miliar Itu akan kita prioritaskan ke sana, dengan proses transparan,” kata Erick Thohir.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka menghapus praktik monopoli proyek dan membantu pelaku UMKM agar dapat lebih berkembang.