Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib Khumaidi menuturkan penerapan new normal atau normal baru harus dikaji dengan matang. Menurutnya jika asal dalam pemberlakuannya bisa memicu lonjakan kasus virus corona yang tinggi.
"Harus dihitung dengan benar, kalau tanpa perhitungan benar bukan tidak mungkin akan terjadi lonjakan kasus yang tinggi," kata Adib saat dihubungi Merdeka.com, Senin 25 Mei 2020.
Baca juga: Perhatikan, Ini Aturan New Normal bagi Karyawan
Adib juga mnuturkan perlunya disusun panduan khusus bagi masyarakat dalam berprilaku selama diberlakukannya normal baru, jika hal tersebut resmi diberlakukan. Hal ini penting untuk menjaga kualitas kebijakan yang diberlakukan.
"Perilaku seperti apa? Kedisplinan terhadap imbauan pemerintah, kedisplinan menjaga kesehatan, kedisiplinan physical distancing, kedisiplinan memakai masker," jelasnya.
Sementar itu IDI masih belum bisa memprediksi akhir dari wabah virus corona yang melanda. Sebab, memulai new normal membutuhkan evaluasi secara matang mengenai penyebaran kasus Covid-19 di Tanah Air.
Baca juga: Bahasan New Normal Trending di Twitter, Banyak yang Pro dan Kontra
"Saya tidak bisa menentukan waktunya kapan karena itu nanti melihat dari peta atau angka penyebaran yang saat ini terjadi," katanya.