PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang merupakan Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berhasil menjadi wakil Indonesia, sebagai bank terbaik di Asia Tenggara Tahun 2020.
Bank Mandiri Indonesia, 60% dimiliki oleh pemerintah, terkesan dengan kenaikan 10% dalam laba bersih dan aset konsolidasi pada tahun 2019 sambil mengurangi NPL kotor sebesar 40 basis poin menjadi 2,4%. Bank menaikkan jumlah terbesar yang pernah dicapai oleh bank Indonesia di pasar obligasi primer lepas pantai dengan menetapkan harga surat berharga jangka menengah global $ 750 juta tahun lalu dan terus mengejar program digitalisasi yang bergerak cepat. Bank mengeksploitasi sinergi dengan anak perusahaan di berbagai bidang seperti perbankan syariah, multifinance, asuransi dan ceruk perbankan.
Dari laporan yang dirilis Global Fonance, bank-bank di Asia Paifik membukukan kinerja yang stabil. Didukung oleh sokongan modal yang besar, biaya kredit yang rendah, pendanaan sebagian besar oleh deposito daripada pasar modal, dan keinginan untuk bertemu tantangan digitalisasi melalui inovasi.
Ini menjadi pertanda baik untuk era pasca-Covid-19, menurut pendapat beberapa pengamat.
Laporan itu mengutip Graeme Knowd, direktur pelaksana di Moody's Financial Institutions Group di Hong Kong yang mengatakan bahwa bank-bank di Asia Pasifik berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi krisis.
"Kami percaya bahwa setelah krisis, sebagian besar bank berperingkat tinggi di Asia akan kembali ke profitabilitas dan terus mendapat peringkat tinggi," katanya dalam laporan itu.
Selain bank mandiri, 9 bank lainnya yang masuk dalam Top 10 Bank Terbaik di Asia Tenggara adalah Baiduri Bank (Brunei), ABA (Cambodia), Bank Mandiri (Indonesia) Maybank (Malaysia), CB Bank (Myanmar), BDO Unibank (Filipina), DBS (Singapura), Bangkok Bank (Thailand) dan MSB (Vietnam).