Banyak orang tak tahu bahwa Udang Selingkuh adalah sebutan untuk udang air tawar yang bisa kamu temukan di Sungai Baliem, Papua.
Kenapa disebut sebagai udang selingkuh?
Disebut udang selingkuh karena hasil dari indukan udang yang "berselingkuh" dengan kepiting karena bentuknya yang mirip udang namun mempunyai capit kepiting.
Nah, untuk kamu yang penasaran, udang selingkuh adalah lobster air tawar yang berjenis crayfish atau udang karang yang memiliki capit kepiting dengan warna agak kebiruan.
Uniknya, udang selingkuh bakal berubah warna menjadi jingga usai dicuci dan direbus bentuknya mirip dengan kepiting atau jenis lobster yang hidup di lautan lepas.
Biasanya, udang selingkuh disajikan dengan direbus atau digoreng, namun masyarakat Papua gemar mengolahkan dengan cara dibakar dengan menambahkan garam saja.
Untuk bumbu udang selingkuh tersedia beraneka macam seperti saus mentega, saus tiram, saus padang, atau saus asam manis.
Cita rasa dari udang selingkuh hampir sama dengan udang pada umumnya, namun teksturnya terasa lebih lembut dan punya sedikit rasa manis.
Udang selingkuh paling enak disantap dengan nasi panas, dan biasanya kuliner udang selingkuh biasanya hadir di berbagai resto seafood di kota Wamena.
Satu porsi udang selingkuh dibanderol Rp 100-300 ribuan yang disajikan dengan sayur bunga pepaya atau kangkung.