Ternyata Rasulullah Muhammad SAW juga pernah menahan rindu untuk mudik ke kampung halaman. Rasulullah harus rela menahan rindunya untuk tidak mudik demi keselamatan Islam. Nyatanya kisah tentang menahan rindu kampung halaman tidak hanya dirsakan umat muslim hari ini karena pandemi, tapi juga pernah Rasullah alami.
Dikisahkan dari kitab Akhbar Makkah wa Ma Ja’a fiha min Al-Athar karya Imam Abu Al-Walid Muhammad Al-Azraqi. dalam kitan tersebut dikisahkan Rasulullah merasakan rindu yang begitu dalam pada kampung halamannya Mekah. Namun rasul belum bisa menunaikan rindunya dengan mudik ke kampung halaman, tertahan di Madinah demi menyelamatkan Islam dan umat muslim saat itu.
Suatu hari seorang sahabat bernama Ashil Al-Ghifari baru kembali dari Tanah Haram. Ketika hendak menemui Nabi, istri Rasulullah, Aisyah, bertanya kepadanya, "Wahai Ashil, bagaimana keadaan Mekah sekarang?"
Ashil menjawab, "Aku melihat Mekah subur wilayahnya, dan menjadi bening aliran sungainya.
"Duduklah engkau, wahai Ashil. Tunggu sampai Rasulullah datang," kata Aisyah.
Tak lama, Rasulullah pun keluar dari kamar dan menanyakan hal yang serupa. Ia berkata, "Wahai Ashil, ceritakanlah padaku bagaimana keadaan Mekah sekarang?"
Ashil menjawab, "Aku melihat Mekah subur wilayahnya, telah bening aliran sungainya, telah banyak tumbuh idzkir nya (nama sejenis pohon), telah tebal rumputnya, dan telah ranum salam nya (sejenis tanaman yang biasa digunakan untuk menyamak kulit)."
"Cukup, wahai Ashil. Jangan kau buat kami bersedih," ucap Rasul dengan penuh rindu.
Sebelum peristiwa Fathul Makkah alias penaklukkan Kota Mekah, Nabi selalu menahan diri mengunjungi tanah kelahiran demi keselamatan para sahabat dan kelancaran misi penyebaran Islam yang tengah diembannya. Rasulullah hanya memanjatkan doa demi kebaikan dan keagungan Kota Mekah.