10 malam terakhir di Bulan Ramadhan akan menjadi hari-hari yang sibuk bagi Rasulullah SAW. Rasulullah saw akan sibuk dengan doa, zikir dan banyak membaca Al-Qur’an.
“Rasulullah SAW. sangat giat beribadah di bulan ramadhan melebihi ibadahnya di bulan yang lain, dan pada sepuluh malam terakhirnya beliau lebih giat lagi melebihi hari lainnya. (HR. Muslim)
Karena di 10 malam terakhir Bulan Ramadhan tersebut terutama di malam-malam ganjilnya ada malam yang disebut Lailatul Qadar. Malam yang mulia di mana Al-Qur’an diturunkan. Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Lalu apa aja yang dilakukan Rasulullah saw di 10 malam terakhir bulan Ramadan, berdasar hadits yang diriwayatkan beberapa sabahat.
1. I’tikaf
“Rasulullah saw. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Mutafaqun ‘alaih)
2. Salat Malam dan Banyak Berdoa
“Adalah Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, bila sepuluh malam terakhir telah masuk, mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Mutafaqun ‘alaih)
3. Memperbanyak Sedekah
“Rasulullah saw. adalah orang yang sangat dermawan kepada siapa pun, dan pada bulan ramadan beliau lebih dermawan lagi saat Jibril menemui beliau. (HR. Mutafaq ‘alaih)
4. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan, dan kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadan ketika Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadan (untuk membacakan Al Qur’an) hingga Al Qur’an selesai dibacakan untuk Nabi S.A.W. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus” (Hadits Bukhari)