Homang ini mungkin lebih mirip seperti Bigfoot, atau makhluk raksasa yang suka menampakkan diri kepada manusia.
Menurut sebagian orang, Homang ini sangatlah mirip dengan manusia. Hanya saja, tampilan luarnya lebih menyeramkan.
Ia mempunyai tubuh yang besar serta dapat berubah wujud mirip manusia, kera dan kingkong dengan rambut panjang, mata besar dan merah, wajah seram, gigi tajam, dan hampir semua tubuhnya dipenuhi bulu-bulu. Bahkan, suara manusia pun dapat ditiru.
Makhluk ini biasanya tinggal di pedalaman hutan-hutan yang ada di Tapanuli.
Jika ada yang sedang berteriak memanggil nama seseorang di dalam hutan, Homang ini akan memberikan jawaban kepada yang orang tersebut.
Namun, semakin orang tersebut mendekati asal suara, suara akan semakin jauh sehingga mereka perlahan akhirnya masuk ke dalam hutan dan tak tau jalan untuk pulang.
Sampai sekarang, di Sumatera Utara sudah menjadi pantangan bagi warga sekitar, ketika sanak saudara ketinggalan di hutan, tidak diperbolehkan untuk menyebutkan namanya, menghindari tiruan yang akan dilakukan Homang.
Homang dikenal sebagai makhluk pemakan daging dan juga tumbuhan. Sifat jahil yang menempel pada dirinya membuat manusia bisa saja lupa diri kalau sudah masuk ke dalam hutan.
Tak hanya menyesatkan saja, kalau seseorang sudah hilang, maka menemukannya kembali adalah hal yang sangat susah. Hal ini terjadi, karena saat sudah diculik oleh Homang, orang yang hilang tersebut tak akan terlihat oleh mata telanjang, meskipun posisinya berada di depan mata.
Saat ada orang hilang dan tidak ditemukan, maka orang Tapanuli akan menyebutnya sebagai dililuhon homang atau disesatkan oleh Homang.
Saat disesatkan oleh korban, Homang akan memberikan pilihan kepada korbannya. Pertama, ia akan mengizinkan si korban untuk tinggal bersamanya di hutan itu. Kedua, jika korban ingin pulang, maka Homang akan menunjukkan ciri-ciri jalan saja, serta tak boleh menoleh ke belakang. Jika perintah tersebut dilanggar, maka manusia itu akan tersesat selamanya di hutan atau menjadi linglung alias gila.
Sebagian masyarakat Sumatera Utara percaya bahwa Homang akan berbicara dengan mangsanya melalui komunikasi pikiran. Korban akan mengerti perintah Homang apabila Homang mengatakan sesuatu melalui pikirannya. Homang mungkin punya daya bicara telepati.