Sumatera Utara tidak hanya memiliki Danau Toba yang sudah mendunia. Tapi, provinsi ini juga memiliki satu daerah yang menakjubkan lainnya berupa lembah.
Lembah tersebut bukan hanya sekadar lembah saja, namun juga merupakan tanah kelahiran raja. Sehingga disebut sebagai tanah para raja. Lembah Bakara menjadi salah satu destinasi wisata yang masih berada di Medan dan memiliki nilai sejarah, juga jadi saksi bisu kisah masa lalu.
Lembah Bakkara di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, berada di sebelah barat Danau Toba, merupakan taman bumi (geopark) berdasarkan penilaian Unesco.
Tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII itu adalah warisan geologi, disebut dengan Geopark Toba, menyimpan kekayaan alam mineral, keberagaman bebatuan peninggalan letusan gunung serta kearifan lokal dan kekayaan budaya.
Warisan masa lalu bersanding dengan indahnya panorama alam bisa Anda dapatkan ketika menginjakkan kaki di tanah para raja ini. Dimana, di Lembah Bakara memiliki beberapa tempat para raja dimakamkan, bangunan bekas lokasi istana, hingga rangkaian perbukitan yang eksotis memanjakan mata.
Pesona alam menjadi daya tarik yang dimiliki oleh Lembah Bakara selain nilai sejarahnya. Lembah yang diapit oleh dataran tinggi Toba. Jadi, ketika Anda melemparkan pemandangan di Lembah Bakara hanya akan ada warna hijau dan rangkaian bukit sejauh mata memandang.
Rumah-rumah sederhana masyarakat yang bermukim di Lembah Bakara juga jadi pemandangan yang tidak kalah menarik. Areal persawahan hingga tanaman-tanaman bawang merah yang ditanam oleh warga setempat jadi pemandangan yang meneduhkan dan suasana pedesaan semakin terasa damai.
Berjalan sedikit ke arah jembatan Anda akan mendengar suara gemericik air yang mengundang rasa penasaran. Suaranya semakin terdengar dan menenteramkan pikiran seiring langkah kaki. Itulah Air Terjun Aek Sipangolu, suara gemericik dan derasnya menghantam batu mampu menenangkan pikiran sesuai dengan arti namanya, yaitu pemberi kehidupan.
Di air terjun yang masih asri itu juga kabarnya Raja Sisingamangaraja I sempat berhenti dan meminumkan gajahnya yang kehausan. Cerita rakyat yang berkembang dan turun menurun diceritakan pada keturunan, dahulu Raja Sisingamangaraja I bermunajat pada Mulajadi Na Bolon untuk meminta mata air agar gajahnya yang kehausan bisa minum.
Setelah berdoa raja pun menancapkan tongkat saktinya pada sebuah batu hingga jadilah mata air. Oleh warga setempat, mata air yang telah ada sejak zaman Raja Sisingamaraja itu memiliki berbagai macam manfaat dan bisa menyembuhkan penyakit apa saja.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Lembah Bakara, yang berada di kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatera Selatan ini, bisa menempuh perjalanan darat dengan melintasi Kabanjahe, Sidikalang, Dolok Sanggul dan Bakara dari Medan, atau bisa juga Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige, Dolok Sanggul, dan Bakara, juga dari Medan. Waktu yang diperlukan untuk bisa menikmati pemandangan khas tanah para raja dan meminum Aek Singolu tersebut enam jam dari Medan.