Belum lama ini, suara dentuman mendadak membuat heboh masyarakat di beberapa wilayah di Jawa Tengah, termasuk di Solo pada Senin, 11 Mei 2020 dini hari.
Menurut informasinya bahwa suara dentuman itu disebut-sebut muncul dalam kurun waktu 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB.
Menanggapi hal itu, Daryono Kabid Mitigasi Gempa Bumi Dan Tsunami BMKG mengatakan, setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah.
Daryono menambahkan bahwa saat ini BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.
Hal itu dilakukan agar terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam, selanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat.
Perlu diketahui bahwa saat itu, Gempa Lereng Merbabu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km. Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus.
Kemungkinan lain suara dentuman berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.
"Suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," katanya menegaskan.