22 tahun yang lalu, tepatnya 12 Mei 1998, empat mahasiswa Trisakti meninggal dunia usai tertembak di dalam kampus terkait aksi demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto.
Peristiwa ini dikenal sebagai Tragedi Trisakti. Kekejaman aparat pada aktivis kala itu menjadi tragedi berdarah yang masih diingat hingga kini. Bahkan keadilan bagi keluarga masih dinanti.
Demonstrasi mahasiswa di Universitas Trisakti merupakan rangkaian aksi mahasiswa yang menuntut reformasi sejak awal 1998. Aksi mahasiswa semakin terbuka dan berani sejak Soeharto diangkat menjadi presiden untuk ketujuh kalinya dalam Sidang Umum MPR pada 10 Maret 1998.
Para aktivis geram karena pemerintah dinilai telah melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), hingga menyeret negara ke dalam krisis moneter.
Mereka tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang diduga ditembakkan oleh aparat. Salah satunya disebut berasal dari jalan layang Grogol (Grogol fly over).
Berikut ini para korban Tragedi Trisakti: 1. Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996)
2. Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi, angkatan 96)
3.Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan 95) mengalami luka tembak di punggung
4. Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan 96) mengalami luka tembak di pinggang
5. Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96) Hafidi
6. Alifidin (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) mengalami luka tembak di kepala.