Istilah sumpah pocong mungkin pernah kamu dengar ya? Istilah ini dipakai untuk menamai sebuah ritual sumpah atau pengakuan di mana katanya sangat kuat dan nggak main-main. Ketika seseorang melakukan sumpah pocong, maka ia haruslah siap dengan risiko besarnya. Nggak hanya sekedar celaka kalau bohong, tapi juga hal-hal mengerikan lainnya.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya istilah sumpah pocong dipakai karena dalam prosesinya memang menggunakan atribut si mayit bungkus itu. Mulai dari kain kafan sampai katanya juga dimandikan seperti layaknya mayit sungguhan. Sumpah pocong sendiri sampai hari ini digunakan walaupun tidak sering. Pasalnya, sumpah ini hanya akan terjadi jika muncul masalah yang nggak bisa diselesaikan dengan cara biasa.
Lebih dalam soal sumpah pocong, berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang prosesi yang bagi mayoritas orang mengerikan itu.
Sumpah pocong hanya dilakukan oleh para Muslim. Meskipun begitu, nggak ada aturan di dalam Islam soal sumpah pocong ini. Kalau berbicara alasan kenapa harus pocong, mungkin karena pocong identik dengan kematian. Ini jadi semacam efek psikologis di mana ketika seseorang berbohong maka yang terjadi adalah kematian.
Tentang Sejarah Sumpah Pocong
Kalau berbicara sejarah, hampir nggak ada satu pun literatur yang membahas secara khusus si sumpah pocong ini. Tapi, menurut orang-orang tua, sumpah ini sudah ada sejak zaman dulu sekali dan jadi semacam ritual yang kerap di lakukan. Untuk daerahnya, dipercaya sumpah ini berasal dari kebiasaan orang-orang Jawa.
Makna Religiusitas Sumpah Pocong
Zaman yang kita rasakan hari ini bukan lagi zaman dahulu yang sudah berlalu bebepara ratus ribu tahun ketiga kaum nabi Nuh di tenggelamkan akibat membangkang perintah tuhan, dan juga bukan lagi zamannya Nabi Luth yaitu kaum tsamud dan kaum Sodom yang juga telah di musnahkan dan di hancurkan dari bumi dengan gempa bumi dan hujan api dan batu dari langitdari tuhan. akan tetapi, hari ini adalah masa misi baru nabi Muhammad yang begitu cinta kepada ummatnya meski umatnya banyak yang melanggar tetapi ummat Muhammad menadapt restu yang special dari tuhan dengan memberikan dispensasi bagi yang membangkangnya selagi dia tidak syikirik.
Lantas apa kaitannya dengan makna sumpah pocong di atas, jelas sekali ketika secara budaya kita mengenal sumpah pocong sebagai jalan-satu-satunya proses pembuktian kebenaran di luar nalar manusia, namun ini bermakna bagi religiusitas masyarakat, dimana mengadili manusia layaknya tuhan beserta para malakykatnya mengadili amal perbuatannya manusia.
Jika terbukti manusia melakukan kebaikan di dunia selama dia hidup dan tidak pernah melakukan kejelekan, dan biarpun melakukan kejelekan dia segera berobat, maka orang itu tidak akan di siksa layaknya sumpah pocong yang jika terbukti tidak bersalah maka dia tidak akandisangksi dan ditegur dari tuha.
Begitupun sebaliknya jika tidak terbukti manusia melakukan kejahatan dengan sensus amal-nya di sisi tuhan nanti, maka orang itu akan di lemparkan ke neraka, dan di siksa selama-lamanya.
Makna lain dari itu adalah sebagai symbol kehamapaan manusia dan sungug tidak ada harhgnya di mata tuhan . bahwa ketika manusia sudah tidak bernyawa lagi manusia tidak akan lagi bisa berdaya-dan eksis ketika semua hak-hak manusia harus di kembalikan kepada sang pemilik tunggal inilah yang akan mejadi saksi nanti di alam sana.
Makna sosiologis
Mengingat bahwa sumpah pocong menjadi budaya local masyarakat Indonesia tidak bisa di lepaskan dari makna sosiologis bahwa melihat dari pengalaman yang sering terjadi proses sumpah pocong sebagai sebagai akibat dari krisis kehidupan dan sitem dalam suatu Negara atau tidak berfunsginya aturan dan struktur yang ada sehingga dalam mengahadapi situasi demikian (sumpah pocong) itulah orang mulai bicara tentang datangnya krisis kehidupan dewasa ini (Marcuse:1964) terjadinya proses irasional yang terjadi dalam suatu system seperti sumpah pocong ini terjadi apabila struktur kehidupan social tidak mampu lagi memberikan pemecahan seperti yang di harapkan untuk menjamin kelestarian system kehidupan itu sendiri, (Habermas;1975) ini berarti ada gangguan integritas dalam system itu sendiri.
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa proses terjadinnya atau adanya system baru dalam kehidupan masyarakat di akibatakan adanya krisis integritas dan system dalam struktur, sehingga antara struktur dan system yang berlaku tidak lagi bisa mejamin kelestarian kehidupan akibatnya jalan satu-satunya yang di tempuh oleh masyarakat adalah kemabali kepada sejarah dan tahap manusia yaitu tahap metafisis, dimana masyarakat mengadili menusia dengan kemabli kepada kepercayaan kuno yang berada di luar nalar manusia.
Makna sumpah pocong mungkin menjadi sebagai jalan alternative untuk mengadili para pembohong dinegeri kita, seperti para koruptor, konglumerat, dan pemerintah bahkan institusi hokum pun yang sering mengadili dengan tidak sesui dan setimpal kepada yang bersalah. Mungkin dengan sumpah pocong ini pemerintah kita dapat sadar atas kelakuan yang dia perbuat dan menjadi ingat bahwa pada akhirnya dia akan di bungkus dengan kai kapan putih yang hanya berukuran beberapa meter.