Virus corona sudah menyebar ke berbagai negara di dunia bahkan tak hanya itu saja pemulasaraan jenazah COVID-19 tidak seperti jenazah dengan penyakit lainnya. Petugas harus memakai perlengkapan APD untuk membawa dan memakamkan jenazah dengan protap COVID-19.
Namun tak hanya itu saja pasalnya untuk memudahkan dan meringankan tenaga medis dalam pemulasaraan jenazah COVID-19, Institute Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) membuat 'Crane Pemulasaran Jenazah'.
"Jadi alat pemulasaran jenazah ini akan meringankan kerja tenaga medis yang biasanya mengurus jenazah COVID-19. Biasanya kan tidak banyak orang yang mengantarkan apalagi memakai APD, jadi pasti kesusahan. Alat ini untuk membantu itu," kata Rektor ITTS, Tri Arief Sardjono, Minggu 10 Mei 2020.
Bahkan tak hanya itu saja crane pengantar jenazah ini terdiri dari tiga alat dan fungsinya pun berbeda-beda. Pertama keranda otomatis, alat ini digunakan untuk membawa peti jenazah dari ruang jenazah ke ambulans dan dari ambulans ke liang lahat.
Crane dipasang di atas liang lahat dan berfungsi untuk menurunkan peti mati dari keranda ke liang lahat.
"Agar posisi keranda tepat di atas liang lahat, perlu alat bantu berupa rel khusus roda keranda yang dipasang di sisi-sisi liang lahat," ujarnya.
"Untuk membawa peti jenazah ke atas liang lahat, operator mengarahkan keranda mendekati liang lahat. Kemudian, operator harus memasang rel roda keranda membujur di atas liang lahat, dan crane melintang di atas liang lahat. Setelah itu, Operator menaikkan keranda peti jenazah di atas liang lahat dengan menggunakan rel," jelasnya.
Menurutnya, alat ini akan diproduksi tiga unit. Yang diperuntukkan untuk ambulance di sekitar kampus, diujikan ke Pemerintah Kota Surabaya dan satu lagi untuk demo.
"Hari ini yang ditampilkan masih berupa prototipe dan masih ada evaluasi di beberapa sisi. Jadi evaluasi yang didapatkan hari ini akan diperbaiki ke depannya," papar dia.