Jampi Hutauruk, Atlet Karate yang Jadi Kiper Legenda PSMS Medan

Jampi Hutauruk, Atlet Karate yang Jadi Kiper Legenda PSMS Medan

Enda Tarigan
2020-05-08 15:48:40
Jampi Hutauruk, Atlet Karate yang Jadi Kiper Legenda PSMS Medan
Eks Kiper Legenda PSMS, Jampi Hutahuruk (istimewa)

Nama Jamaluddin Hutahuruk atau lebih akrab disapa Jampi Hutahuruk mungkin sudah tak asing lagi bagi pecinta sepak bola Indonesia, khususnya di Sumatera Utara  (Sumut). Pasalnya, pemain kelahiran Rantau Parapat, 5 April 1957 ini merupakan salah satu penjaga gawang terbaik Indonesia asal Sumatera Utara di era 1970an-1980an. Dimasa aktif bermain, Jampi catat pernah membela dua klub besar yakni PSMS Medan di Liga Perserikatan dan Mercu Buana di Liga Galatama kala itu.

Sebelum  dikenal sebagai kiper PSMS Medan, Jampi terlebih dahulu dikenal sebagai Karateka asal Sumatera Utara. Prestasi Jampi di panggung Karate patut di acungi jempol. Bagaimana tidak, di pergelaran PON 1977 Jampi menjadi salah satu karateka kontingen sumut yang di pergelaran akbar olahraga di Indonesia tersebut.

Saat itu, Jampi gagal menyumbangkan medali emas ke kontingen Sumatera Utara. Kegagalan ini membuat Jampi memilih banting stir menjadi pesepakbola di tahun 1978. Di Sepakbola, Jampi memilih menjadi kiper karena dinilai memiliki keistimewaan tersendiri karena dapat menggunakan tangan saat bermain. 

Saat beralih menjadi pesepakbola, Jampi terlebih dahulu memperkuat salah satu klub lokal di Kota Medan. Di tahun 1980-an, Jampi kemudian memperkuat PSMS Medan di era perserikatan. Tak lama memperkuat PSMS, Jampi kemudian pindah ke Mercu Buana. 

Memperkuat Mercu Buana selama 5 tahun, membuat Jampi semakin dikenal publik. Tak hanya itu, penampilan apiknya selama memperkuat Mercu Buanan membuat Jampi dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia di Pra Kualifikasi Piala Dunia. Tak hanya itu, ketangguhan Jampi di bawah mistar gawang membuat dirinya kembali terpilih menjadi Kiper Tim Sepakbola Sumut di PON 1981 dan PON 1985.

Diperkuat Abdulrahman Gurning, Syahrial, Sutrisno, Badiaraja Manurung dan Jampi dibawah mistar gawang, kontingen Sumut akhirnya meraih medali emas di PON 1985. Di tahun tersebut, Jampi juga pindah dari Mercu Buana dan kembali memperkuat PSMS Medan di Liga Perserikatan. Setelah memperkuat PSMS selama empat tahun, di Tahun 1989 Jampi memilih pensiun dari panggung sepakbola. 

Setelah pensiun, Jampi tidak jauh-jauh dari dunia yang telah membesarkan namanya tersebut dengan menjadi pelatih kiper bagi PSMS di periode 1994-95, awal 2000-an serta terakhir di tahun 2009-2010.

Penulis: Stepanus Purba

Editor: Enda Tarigan


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30