Pecinta wisata alam, wajib menikmati tempat pemandian alam, Namokarang yang terletak di Desa Kidupen, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo. Selain menawarkan air sungai yang jernih, tempat pemandian ini juga sangat menarik dalam hal pemandangan.
Namokarang merupakan nama tempat permandian alam, adapun sungai yang mengalirinya bernama Lau Jendi. Dengan suasana yang tenang di tengah Pemandian Namo Karang dengan suara gemericik air akan membuat kita relaks. Dan karakteristik alam yang uniknya tak akan terlupakan ketika kamu mengunjungi pemandian di Karo yang masih tersemvunyi ini.
Terletak di Desa Kidupen, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo. Untuk datang ke sini kamu cuma perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam dari Berastagi. Sedangkan dari arah Tigabinanga, jaraknya lebih dekat karena hanya terpaut 7 kilometer.
Tempat wisata di Karo ini sudah bisa diakses dengan menggunakan kendaraan umum. Selain bus desa, terdapat angkutan tradisional khas Sumut yaitu becak motor. Mereka biasanya menunggu sewa di tugu jagung.
Tetapi kalau kamu memilih transportasi pribadi, tentu akan lebih efisien. Setibanya di lokasi, para warga desa yang ramah akan menyambut kamu serta menjelaskan tentang pemandian alam di Kabupaten Karo ini.
Kendati wisata sungai yang ditawarkan oleh Namo Karang menjadi daya tarik utama. Tetapi banyak hal menarik yang bisa dijumpai. Seperti diketahui, Desa Kidupen adalah kawasan pedesaan yang hampir 100% masyarakatnya berprofesi sebagai petani.
Berangkat dari fakta tersebut, maka tidaklah sulit menemui suasana persawahan yang menyihir pengunjung dengan pesona hijaunya. Bagi wisatawan yang berasal dari kota, Bayangkan bagaimana rasanya ketika kamu dikelilingi sawah hijau, pastinya akan menyegarkan.
Selain relaksasi di tepi sungai Tigabinanga, kamu tak boleh melewatkan kegiatan berenang dan mengikuti gerak sungainya yang indah. Meskipun pemandian alam ini termasuk dangkal, ada titik tertentu yang kedalamannya hingga 4 meter. Karena itu, jangan abaikan aturan dari pengelola ya.
Pada masa sekarang ini, tujuan berlibur tak hanya sekedar ingin menikmati atraksi yang ditawarkan. Terdapat kesenangan lain yang dapat kamu lakukan di desa ini yaitu hunting foto.
Jika berkunjung saat padi yang ditanam di sawah baru berusia 2 bulan. Kamu tak akan perlu bersusah payah untuk mendapatkan gambar yang bagus. Sebenarnya setiap sisi obyek wisata ini menyajikan panorama spektakuler, bahkan ketika musim panen telah tiba.
Bertepatan dengan musim panen, kamu bisa menyaksikan momen berkesan yang tiap tahunnya diadakan oleh penduduk desa yaitu tradisi Gendang Guro-guro Aron, sebuah tradisi para petani dan warga dalam menyambut kerja tahun Desa Kidupen.
Wisata pemandian alam di Karo ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Jika memutuskan untuk berakhir pekan ke sini, siapkanlah biaya untuk tiket masuk sebesar Rp5.000,- per orang.
Sementara waktu, Namo Karang Si Malem sudah dilengkapi beberapa fasilitas standar seperti warung, pondok dan para pedagang yang menjual beragam minuman dan makanan ringan dengan harga relatif murah. Kabarnya, Desa Kidupen sendiri sedang disiapkan menjadi desa wisata di Sumatera Utara. Kemungkinan besar sarana yang akan bertambah banyak.
Ketika jalan-jalan ke Namo Karang yang indah dengan wisata sungai dan pemandian alamnya, kamu jangan hanya berfoto-foto saja ya. Kamu harus banget merasakan kesegaran air sungainya.