Pacu Jawi merupakan acara olahraga tradisional yang dilombakan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia.
Unikanya dalam acara ini, sepasang sapi berlari di lintasan sawah berlumpur dengan panjang sekitar 60–250 meter, sementara seorang joki berdiri di belakangnya dengan memegang kedua sapi.
Karena keunikannya, perhelatan budaya ini cukup menarik minat wisatawan untuk melihatnya dan kerap menjadi agenda tahunan bagi para pencinta fotografi.
Pacu Jawi ini berbeda halnya dengan karapan sapi di Madura yang dilakukan di lintasan yang kering, Pacu Jawi di Tanah Datar menggunakan lintasan berlumpur di sawah-sawah milik masyarakat setempat selepas panen.
Menariknya lagi, sepasang sapi ini hanya berlari sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan.
Nah, untuk penilaian lomba ini dilihat dari lurus atau tidaknya sepasang sapi dalam berlari, disamping penilaian waktu tempuh lintasan.
Selain itu, keunikan lomba ini juga terlihat saat joki menggigit ekor sapi agar sapi memacu lari sekencang-kencangnya. Karena menggunakan lintasan yang berlumpur, tak jarang ada pemandangan penunggang yang jatuh terjerembab di dalamnya.
Selanjutnya, saat penutupan acara Pacu Jawi dimeriahkan pula dengan tradisi masyarakat setempat, seperti penampilan tarian dan permainan alat musik tradisional.
Bahkan, saat berjalannya lomba, biasanya di lokasi lomba ini juga berlangsung transaksi jual beli sapi yang dilakukan oleh pedagang serta pemilik sapi.