Pakpak Bharat adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Salak. Pakpak Bharat terletak di kaki pegunungan Bukit Barisan. Pakpak juga salah satu dari sepuluh kelompok etnik yang ada di Sumatera Utara. Asal usul teritorial etnik Pakpak adalah tanah Pakpak yang juga sering disebut tanoh Pakpak.
Dimana, di tanah Pakpak ada sebuah cerita mistis dibalik mejan di pedalaman kabupaten Pakpak Bharat yang bentuknya menyerupai gambar gajah, manusia burung dan juga batu bertulisan.
Gambar yang menyerupau gajah masih banyak ditemukan di kampung tua Pakpak Bharat. Kampung pedalaman sekali jauh dari keramaian kota sering sekali membuat hutan tersebut semakin seram dan mengerikan.
Batu keras yang diolah menjadi gambar menyerupai binatang biasanya ditempatkan dikampung yang mempunyai nilai sejarah. Mejan ini bianya sering dibuat berdasarkan marga dan keturunan. Nah, selanjutnya mejan ini diisi dengan kekuatan atau roh manusia.
Dimana, mejan itu dulu mempunyai mistis yang kuat. Bisa bercerita dan sering memberikan tanda-tanda kematian. Mejan dipergunakan untuk menjaga sebuah kampung dari bahaya. Mejan juga dapat memanggil dan memberitakan kejadian yang akan terjadi.
Selain menjaga mejan juga dipergunakan untuk orang untuk mencari ilmu-ilmu gaib. Jika dulu kalau orang ingin meminang peremuan, laki-laki itu boleh memberikan sesajen kepada mejan. Biasanya dengan ayam merah, rokok bahkan kain putih biasanya diletakkan diatas mejan.
Sebelum masyarakat mengenal tulisan dan agama, didekat sungai-sungai besar sering juga dibuat mejan. Dengan tujuan mejan ini bisa sebagai air kehidupan masyarakat.
Selain itu, pada masa penjajahan Belanda mejan juga dipergunakan untuk menjaga rakyat. Apabila ada yang mau menyerang masyarakat pasti bisa disembunyikan dibawah batu.
Namun belakangan setelah masyarakat Pakpak mengenal Agama , lambat laun kepercayaan terhadap mejan itu akhirnya terus berkurang.