Kata ikhlas mempunyai banyak arti. Mulai dari bersih hati sampai dengan tulus hati dalam berbuat maupun dalam mengucap.
Ikhlas, mudah untuk diucapkan, namun sulit diterapkan. Meski begitu, ternyata sifat ikhlas itu menyimpan manfaat yang luar biasa.
Allah SWT berfirman dalam Al-An'am: 162-163:
Artinya; "Katakanlah, 'Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)"
Dalam Surat An-Nisa: 125, Allah SWT berfirman:
Artinya; "Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya."
Dalam melakukan ikhlas, kita perlu niat karena Allah. Sebab, sebuah amal yang tidak dilakukan ikhlas karena Allah bukan hanya tidak dibalas apa-apa.
Kita dapat meneladani Rasullah memlalui doa yang sering dia baca.
“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan aku pun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” (HR.Ahmad)
Nabi Muhammad sering memanjatkan doa tersebut agar terhidar dari kesyirikan. Tak hanya Rasullah, seorang sahat beliau, Umar bin Khattab, merupakan seorang sahabat besar dan utama juga kerap meminta kepada Allah agar segala perbuatannya hanya dilakukan untuk-Nya. Umar dikenal sebagai seorang yang gemar berbuat baik.