ILO Sebut Wabah Corona Akibatkan 1,6 Miliar Pekerja Informal Terancam Nganggur

ILO Sebut Wabah Corona Akibatkan 1,6 Miliar Pekerja Informal Terancam Nganggur

Dedi Sutiadi
2020-05-01 14:13:45
ILO Sebut Wabah Corona Akibatkan 1,6 Miliar Pekerja Informal Terancam Nganggur
Organisasi Buruh Internasional (ILO). (Gambar: Istimewa)

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebut wabah virus corona berdampak buruk terhadap pekerja. ILO bahkan memprediski sebanyak 1,6 miliar pekerja informal bakal terancam kehilangan mata pencaharian sebab wabah corona. 

Wabah corona yang berkepanjangan membuat prusahaan terpaksa memutuskan hubungan kerja (PHK) dan juga merumahkan para pekerja dengan tidak membayar gaji bulanannya selama wabah virus corona berlangsung. 

“Untuk jutaan pekerja, tidak memiliki penghasilan berarti tidak ada makanan, tidak ada keamanan dan tidak ada masa depan. Jutaan usaha di dunia tidak lagi dapat bernafas," ujar Direktur Jenderal ILO Guy Ryder melalui keterangan tertulisnya, Jumat 1 Mei 2020.

"Mereka tidak memiliki tabungan atau akses ke kredit. Ini adalah wajah nyata dunia kerja. Jika kita tidak membantu mereka sekarang, mereka akan binasa," lanjutnya. 

Disebutkan juga, proporsi pekerja yang hidup di negara-negara yang merekomendasikan atau mewajibkan penutupan tempat kerja selama pandemi telah menurun, dari sebelumnya 81% menjadi 68% selama dua pekan terakhir ini.

Di seluruh dunia, lebih dari 436 juta usaha menghadapi risiko tinggi akibat pandemi Covid-19. Rinciannya, 232 juta usaha di sektor eceran, 111 juta sektor manufaktur, 51 juta di sektor akomodasi dan jasa makanan serta 42 juta usaha di sektor properti dan kegiatan usaha lainnya.

ILO juga memperkirakan, semester pertama 2020, bakal adanya penurunan penghasilan sebesar 60% bagi pekerja informal secara global. Bila dirinci, melorotnya penghasilan akan terjadi di kawasan Afrika dan Amerika sebanyak 81%, 21,6% di kawasan Asia dan Pasifik dan 70% di Eropa dan Asia Tengah.

Organisasi buruh internasional ini mengusulkan kebijakan pemerintah mengenai paket stimulus dan tindakan pembebasan utang akan menjadi penting dalam menjadikan proses pemulihan perekonomian. Standar-standar ketenagakerjaan internasional yang telah disepakati secara tripartit, dapat menjadi kerangka kerja.

“Sejalan dengan perkembangan pandemi dan krisis ketenagakerjaan, kebutuhan untuk melindungi mereka yang paling rentan menjadi semakin mendesak,” ujar Ryder.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30