Batu Atola yang dipercaya oleh masyarakat Nias dapat berjalan sendiri sampai sekarang belum diketahui keberadaannya. termasuk masayarakat Nias.
Meskipun begitu, kisah misterinya telah sampai ke telinga para pelancong. Ternyata, misteri yang hanya ada di Pulau Nias ini pun berkembang dari mulut ke mulut, hingga menimbulkan rasa penasaran.
Sehingga, menimbulkan keingintahuan langsung misteri Batu Atola, di wilayah Sa’ua, Telukdalam, Nias Selatan, Sumatera Utara tersebut.
Lokasinya yang berada di pinggir jalan, membuatnya mudah dijangkau, khususnya bagi pengendara yang melintas jalan utama Gunungsitoli-Telukdalam.
Batu Atola adalah Bahasa Nias yang berarti batu berlubang. Sesuai namanya, sebutan Batu Atola diberikan oleh masyarakat setempat untuk batu berlubang yang penuh misteri ini. Menurut cerita dari beberapa orang menyebutkan beberapa tahun lalu posisi Batu Atola berada di tengah laut, sekitar 500 meter dari bibir pantai ke arah laut. Namun dua tahun terakhir ini secara mengejutkan, posisi batu tersebut bergeser hingga mendekati jalan raya.
Keberadaannya yang sangat mengejutkan ini membuat banyak warga berbondong-bondong untuk menyaksikannya. Para pelnacong dan warga lokal pun bertanya-tanya bagaimana mungkin batu sebesar itu bisa pindah.
Mereka yang tidak percaya akan misteri Batu Atola, mencoba untuk menjawab secara logis, bahwa perpindahan batu itu akibat gempa besar yang melanda Pulau Nias 2005 lalu. Gempa membuat cengkeraman batu karang di dasar laut tersebut lepas hingga menjadikannya tidak stabil, lalu tersapu ombak hingga sampai ke bibir pantai.
Misteri Batu Atola ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong baik warga Nias sendiri maupun wisatawan lokal dan mancanegara.
Batu Atola di Nias kini semakin dikenal dan ramai dikunjungi khususnya saat libur akhir pekan dan libur sekolah. Pengunjung dapat menyaksikan batu penuh misteri ini, atau hanya sekadar melepas penat sambil menikmati keindahan pantai berpasir putih dan berair biru.