Umat muslim sedang menjalankan ibadan puasa Ramadan bahkan, terkadang saat sahur beberapa orang tidak memikirkan kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsinya, karena yang terpenting adalah ia merasa kenyang dan siap menjalani puasa.
"Sahur itu juga bukan berarti kita makan gila-gilaan, kita jejelin yang namanya perut sampai kesannya sudah nggak kuat lagi karena sesak dengan segala macam nasi pakai tepung yang kayanya menurut kita tuh saving energy," kata ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen, Rabu 29 April 2020.
Namun tak hanya itu saja bahkan menurut dr Tan, berbagai macam makanan berbahan dasar refined grain atau gandum halus seperti roti, mi, sereal, dan lain-lain bukanlah jenis karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena makanan jenis ini bisa menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit di kemudian hari.
"Miskin serat, miskin antioksidan, cepat diubah jadi gula. Gula (darah) naik, insulin naik buat menekan gula darah agar tidak diabetes orangnya," jelasnya.
"Saat gula ditekan, disimpan sebagai cadangan dalam hati dan otot. Tapi cadangan di dua organ ini kecil banget, (sedangkan) cadangan terbesar tanpa limit adalah lemak," lanjutnya.
Tak hanya itu saja bahkan ketika gula darah naik dan menjadi lemak di dalam tubuh, itu bisa meningkatkan risiko timbulnya diabetes, obesitas, hipertensi, dan sindroma metabolik atau kumpulan berbagai macam gejala penyakit secara bersamaan.