Virus corona sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan tak hanya itu saja pasalnya, Jerinx sedang melakuka live instagram membahas tentang virus corona, tak hanya itu saja bahkan dr Tirta juha bertanya, kenapa Jerinx yang tertarik banget, selama 3 minggu terakhir angkat konspirasi COVID-19. Bahkan rupanya tak hanya itu saja Jerinx pun buka-bukaan soal teori konspirasi Corona.
Namun hal yang sangat di sayangkan kendala sinyal membuat diskusi melalui Instagram Live, Jerinx dengan dr.Tirta terputus-putus. Bahkan tak hanya itu saka dr Tirta pun juga mengajak untuk live dilakukan lewat akunnya. Beberapa pandangan Jerinx pun akhirnya sedikit tertuang:
"Jadi balik ke filosofi perang, jika ingin memenangkan sebuah pertempuran maka harus kenali musuh, dari kacamata medis, itu kan virus, tapi musuh kita bukan cuma satu karena kita digempur dari banyak sisi. Saya tak perlu lagi kasih tahu, karena hampir semua orang kasih tahu.
Bahkam tak hanya itu saka saya ingin orang tahu, ini bukan sekedar virus, karena ada pola, jadi kita bisa mengambil keputusan yang beradaptasi dengan virus itu, keputusan yang diambil bukan karena takut karena orang yang takut 85 persen keputusannya salah. Ini kenapa saya konsisten setiap hari, agar pelan-pelan membalik mindset mereka, yang sebenarnya tak sebegitu menakutkan seperti narasi media. Saya ingin masyarakat mendapat perspektif baru, karena ketika dikasih kacamata kuda, kamu melihatnya ke sana aja.
Awalnya saya sempat percaya virus ini dari China, binatang segala macam. Tapi ketika saya coba cari sumber lain, saya menemukan banyak fakta yang menyimpulkan kebalikannya, virus ini dibuat manusia, COVID sebuah skema, mungkin ada hubungan dengan aedofilia di gedung putih yang sudah banyak membongkarnya. Ada teori ekonomi dan politik, sekarang masuk akal banget, ada siklus ekonomi dinolkan lagi, direstart lagi.
Jerinx juga mengatakan bahwa pemegang kekayaan 99 persen dipegang oleh 1 persen kelompok. Mereka sejak dulu menciptakan agar mereka selalu ada di puncak piramida, mereka perlu kontrol. Bayangkan 1 persen ini lengah, 99 persen ini akan naik, mereka tak inginkan itu.
Menurut saya, COVID ini manmade, semua tentang kontrol. Tolong teman-teman jangan rasis, elit global ini menciptakan ilusi agar ini terlihat seperti pertempuran antar ras. Buang dulu stigma itu, 1 persen ini tak punya nationality, level pemikiran mereka berbeda, mereka tak mengenal batas negara, batas agama.
Bahkam di ketahui bahwa Bill Gates itu bukan seorang computerner dari nol, ayahnya dekat dengan Rockefeller, Roshchild, dia sudah didesain untuk seperti sekarang. Dia co founder, dia beli saham, dia bukan malaikat, dia bukan dokter. Kenapa kemarin pada nurut sama Bill Gates.
Apa jaminan orang-orang itu bener, yang membuat nama mereka selalu bersih adalah mainstream media karena ditutup berita bagus tentang mereka.
Awal April, beberapa dokter di Eropa, Amerika, India, mereka mmendapatkan hydroxychloroquine dicampur zyng, yang memegang obat paten itu bukan dari orang 1 persen. Ini menurut saya, hydroxychloroquine ini di luar kontrol mereka, itu dipopulerkan oleh Donald Trump, Pak Jokowi juga, memberi solusi ke masyarakat. Apa yang terjadi? Seminggu setelah itu, media berpengaruh, diserang," jelasnya.
Namun tak hanya itu saja paslanya di tengah siaran langsung Instagram, itu berhenti dan Jerinx menghilang. Bahkan tak hanya itu saja dr Tirta juga menyebut bahwa sebuah cocoklogi karena ketika menyebut media, suara Jerinx itu sudah hilang.
"Saya tak ada tendensi untuk bunuh diri, saya tak suka ugal-ugalan di jalan. Jadi kalau ada apa-apa dengan saya, tolong dicatat karena kemungkinan pelakunya orang-orang di atas," pesan Jerinx.